Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia 21 Hari, Polisi Amankan Ribuan Miras dan Ratusan Pelaku Pungli

Kompas.com - 06/06/2018, 18:39 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 4.000 botol minuman keras (miras) hasil operasi di Jakarta Pusat, disita pihak kepolisian dalam razia yang digelar selama 21 hari terakhir ini. 

Miras tersebut kemudian dimusnahkan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (6/6/2018).

"Kami melakukan razia miras dengan hasil 4.000 botol segala jenis minuman keras dan alkohol berbagai merek dan miras oplosan jenis ciu," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu, saat rilis pemusnahan miras dan pengungkapan kasus menjelang Lebaran, Rabu siang.

Roma mengatakan, dalam kasus ini polisi menahan serta melakukan pembinaan terhadap 23 pedagang miras yang tertangkap tangan menjual minuman yang tidak memiliki izin edar tersebut.

Baca juga: Polres Jaktim Musnahkan Ribuan Miras dan Narkoba Hasil Operasi Selama 3 Minggu

Selain kasus miras, selama tiga pekan polisi mengamankan total 279 orang pelaku pungli yang tersebar di wilayah Jakarta Pusat. Sebanyak 9 orang di antaranya merupakan pelaku pungli di kawasan Thamrin City.

Para pelaku memeras sopir kendaraan pribadi dan truk dengan dalih uang yang diminta merupakan uang keamanan lingkungan.

Uang yang diminta dari pengendara berkisar Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per kendaraan, yang melintas atau parkir di kawasan Thamrin City.

Baca juga: 480 Botol Miras Disita dalam Razia yang Digelar di Kembangan

Polisi juga menahan 9 orang pelaku tawuran dari 7 laporan polisi. 9 pelaku diamankan di lokasi yang berbeda-beda.

Kebanyakan, para pelaku merupakan peserta sahur on the road yang membawa senjata tajam seperti celurit, golok, hingga pedang.

"Jadi, sebelum melakukan perkelahian antar kelompok atau geng, kami sudah antisipasi dengan operasi dan razia baik stasional maupun mobile. Ada juga pencurian kendaraan bermotor, ada menggunakan senpi dan senjata tajam yang digunakan oleh pelaku untuk pencurian kendaraan bermotor," ujar Roma.

Kompas TV Dua korban miras oplosan masih dirawat di puskesmas Pangalengan, Senin (30/4) pagi. Sementara, dua korban lainnya telah diperbolehkan pulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com