JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi pelemparan batu dari atas jembatan penyeberangan orang (JPO) tol belakangan menjadi hal yang cukup meresahkan pengendara.
Apalagi, jelang Lebaran seperti saat ini tentu banyak warga yang memanfaatkan jalan tol sebagai jalur mudiknya.
Seperti yang terjadi pada Jumat (8/6/2018) dini hari, pengendara bernama Saeful Mazazi meninggal dunia karena mobil yang dikendarainya tertimpa batu berukuran bola sepak ketika melintas di Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
Kapolsek Pondok Gede Komisaris Suwari menyatakan, batu tersebut diduga dilemparkan oleh seseorang dari JPO Jatibening di Km 6.300 A dan mengenai kaca bagian depan mobil.
Suwari menuturkan, Saeful tewas tak lama setelah menepikan mobilnya. Ia mengalami luka di bagian dada sebelah kiri dan dagu yang diduga akibat lemparan batu tersebut.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Pengemudi Calya karena Lemparan Batu di Tol Cikampek
Saeful rupanya bukan satu-satunya korban dari kejadian tersebut. Sebuah mobil lain juga rusak akibat tertimpa batu berukuran sama.
Beruntung, pengemudinya masih selamat. Polisi mengamankan seorang terduga pelaku dalam peristiwa tersebut.
Tak lama setelah kejadian tersebut, aksi pelemparan batu kembali terjadi. Kali ini dilakukan oleh dua orang remaja berinisial TZ (17) dan H (15).
Mereka kedapatan melemparkan kerikil ke jalan tol dari Jembatan Malaka, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (12/6/2018) sekitar pukul 04.00 WIB.
Saat diamankan, polisi menyita barang bukti berupa sekantung penuh batu kerikil yang mereka gunakan untuk melempar kendaraan yang melintas.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, aksi kedua remaja ini membuat kaca mobil pengendara asal Bogor pecah.
Baca juga: Jasa Marga Sebut Pelaku Pelempar Batu ke Toyota Calya Ditangkap di Sekitar JPO
Keduanya lantas diamankan untuk menjalani pemeriksaan. Kepada polisi, kedua remaja ini mengaku iseng dan tak memiliki tujuan khusus.
Namun, polisi masih terus melakukan penyelidikan guna menggali motif sebenarnya para remaja itu nekat melakukan tindakan tak terpuji itu.
Upaya pencegahan
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, polisi menyiagakan sejumlah personel berpakaian preman di jembatan yang melintang di ruas-ruas jalan tol.
Polisi juga meminta peran aktif masyarakat yang tinggal di sekitar jembatan tol untuk mencegah perbuatan yang meresahkan ini.
Baca juga: Saat Ditangkap, 2 Remaja Bawa Sekantong Kerikil untuk Dilempar ke Jalan Tol
"Sekarang imbauan kepada masyarakat berkaitan dengan yang berdekatan dengan JPO agar masyarakat juga ikut peduli di sana," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Selasa (12/6/2018).
Ia berharap, dengan adanya kerja sama yang baik dengan masyarakat, tindakan pelemparan batu yang mengganggu keamanan pengendara dapat diantisipasi.
"Di sana (jembatan penyeberangan orang) ada personel kepolisian yang jaga berpakaian preman, nanti kami komunikasikan dengan warga di sekitar. Kami sampaikan imbauan untuk tidak lakukan kegiatan yang merugikan orang lain," papar dia.