Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Mangkrak, Lahan Bakal Waduk Lebak Bulus Jadi Pembuangan Tanah Uruk dan Sampah

Kompas.com - 16/06/2018, 16:15 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan yang akan digunakan untuk membangun Waduk Lebak Bulus masih berupa tanah kosong. Marbot Masjid Darul Ihsan, Mizan, mengatakan, dulunya lahan tersebut merupakan areal persawahan sehingga lebih rendah dari bangunan sekitarnya.

Ia mengatakan, beberapa tahun belakangan ini lahan yang dulunya membentuk cekungan tersebut justru dimanfaatkan untuk membuang tanah urukan dan sampah. Akibatnya, ia dan warga sekitar sempat mengira lahan tersebut tak jadi dibangun waduk, melainkan bangunan perumahan atau ruko.

"Waduk kan digali, ini malah diuruk sekitar 2 meteran. Warga mikirnya enggak jadi dibuat waduk, tapi ruko," ujar Mizan, saat ditemui di masjid yang terletak di samping lahan milik pemerintah DKI tersebut, Sabtu (16/6/2018).

Ditemui terpisah Ketua RT 014 RW 004 Kelurahan Cilandak Barat Ahmadi membenarkan hal tersebut. Pihaknya belum mengetahui siapa yang melakukan pengurukan itu.

Baca juga: Kepada Anies, Warga Minta Waduk Lebak Bulus Segera Diselesaikan

"Saya enggak tau siapa itu (yang membuang sampah dan tanah urukan). Tapi, bukan dari Pemprov DKI," sebut dia.

Ia mengaku telah meminta warga untuk berjaga di sekitar lokasi agar pengurukan tak terus menerus terjadi. Menurut dia, tahun lalu, pengurukan tersebut sudah berhasil dihentikan.

Ketua RW 014 Kelurahan Cilandak Barat, Mursyid, mengatakan, saat itu pihaknya telah melaporkan kepada dinas terkait mengenai pengurukan ilegal tersebut.

Ia berharap, penataan lahan tersebut segera dilakukan agar kawasannya kembali rapi.

"Itu kan sudah ada sekitar 1,5 hektar lahan yang dibebaskan dari rencana sekitar 3 hektar. Saya sudah bilang kenapa tidak dimanfaatkan saja lahan yang sudah ada. Kalaupun mau melakukan pembebasan lahan, di sana tidak terlalu banyak warga yang tinggal. Kalau tidak dibangun, lingkungan itu jadi kusut. Saya sudah pernah bilang ke Pak Anies," kata dia.

Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com masih berusaha menghubungi dinas terkait untuk mengetahui progres pembangunan waduk ini.

Desakan warga mengenai pembangunan waduk tersebut bermula ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti kegiatan halalbihalal di Makam Wakaf Muslim Cilandak Barat yang terletak di Jalan Lebak Bulus Raya, Cilandak, Jakarta Selatan.

Baca juga: Melihat Tanah Kosong Bakal Waduk Lebak Bulus yang Masih Mangkrak...

Dalam acara tersebut, Ketua RW 004 Kelurahan Cilandak Barat, Haji Mursyid, mengungkapkan aspirasi masyarakat untuk orang nomor satu di Ibu Kota itu. Menurut dia, warga meminta Anies segera menyelesaikan pembangunan Waduk Lebak Bulus yang prosesnya terhambat selama beberapa tahun.

Warga bahkan mengaku bersedia jika sebuah masjid yang berdiri di lahan tersebut dipindahkan agar pembangunan lekas dimulai.

Menanggapi hal ini, Anies mengaku terkesan dengan sikap warga yang bersedia membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mempercepat pembangunan.

Kompas TV Waduk Bening yang terletak di jalan utama antar provinsi ini menyuguhkan suasana sejuk dan dan asri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com