Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kepadatan, KA Bandara-Bekasi Dioperasikan di Luar Jam Sibuk KRL

Kompas.com - 19/06/2018, 11:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta yang berangkat dari dan menuju Stasiun Bekasi di Jawa Barat dijadwalkan di luar jam sibuk (peak hours) kereta rel listrik (KRL) commuter line, yaitu mulai pada pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.

Ditektur Utama PT Railink Heru Kuswanto menyatakan, jadwal tersebut dipilih guna menghindari kepadatan perjalanan kereta api di jalur Bekasi.

"Kemarin disepakati kami memang baru beroperasional di luar peaks hours-nya KCI (Kereta Commuter Indonesia). Makanya kita dapat di atas jam 09.00 dan di bawah jam 16.00," kata Heru di Stasiun Bekasi, Selasa (19/6/2018).

Baca juga: Pengguna Commuter Line Khawatir Perjalanan Terhambat karena KA Bandara

Heru menegaskan, pengoperasian KA Bandara hingga Bekasi telah dirancang untuk menghindari kepadatan jalur tersebut. Akibatnya, PT Railink mesti kehilangan jadwal yang potensial.

"Kenapa kami enggak ambil jam 5? Ya nanti dulu, secara hitungan kami pagi-pagi dan sore itu (peluangnya) bagus. Cuman kami kan gak bisa paksakan," kata Heru.

Hari ini PT Railink meresmikan perpanjangan operasional KA Bandara hingga Stasiun Bekasi. Dengan ini, KA Bandara telah melayani empat stasiun yaitu Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, Stasiun Batuceper, Stasiun Sudirman Baru atau BNI City, dan Stasiun Bekasi.

Adapun ada empat jadwal keberangkatan dari Stasiun Bekasi menuju Stasiun Bandara Soekarno-Hatta yaitu

a. Pukul 10:05 Stasiun Bekasi (BKS) – 10:47 Stasiun Sudirman Baru (SDB) – 11:24 Stasiun Batuceper (BPR) – 11:37 tiba di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta (BST)

b. Pukul 11:10 (BKS) – 11:47 (SDB) – 12:24 (BPR) – 12:37 (tiba BST)

c. Pukul 13:13 (BKS) – 13:47 (SDB) – 14:24 (BPR) – 14:37 (tiba BST)

d. Pukul 14:11 (BKS) – 14:47 (SDB) – 15:24 (BPR) – 15:37 (tiba BST).

Sementara, untuk arah sebaliknya juga ada empat jadwal keberangkatan yaitu

a.Pukul 07:50 (BST) – 08:02 (BPR) – 08:36 (SDB) – 09:20 (tiba BKS)

b. Pukul 08.50 (BST) – 09.02 (BPR) – 09.36 (SDB) – 10.15 (tiba BKS)

c. Pukul 10.50 (BST) – 11.02 (BPR) – 11.36 (SDB) – 12.10 (tiba BKS)

d. Pukul 11.50 (BST) – 12.02 (BPR) – 12.36 (SDB) – 13.15 (tiba BKS)

Baca juga: Mulai Hari Ini, KA Bandara Beroperasi hingga Stasiun Bekasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com