Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Sopir Angkot soal Rencana Penodongan yang Tewaskan Penumpang

Kompas.com - 26/06/2018, 09:02 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Tersangka pencurian yang merupakan sopir angkot M30 jurusan Tanjung Priok-Pulogadung, Erlangga mengaku tidak berniat membuat korbannya, Asih Sukarsih melompat dari mikrolet hingga tewas di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Sabtu (23/6/2018).

Asih adalah penumpang mikrolet yang ditodong oleh rekan Erlangga, A dan D. Erlangga mengatakan, tindakan Asih yang tiba-tiba lompat dari mikrolet saat ditodong, di luar perkiraan.


"Sebenarnya kami enggak pakai senjata, kami hanya rogoh-rogoh pakai tangan saja. Dia sendiri yang melompat," ujar Erlangga di Mapolsek Koja, Jakarta Utara, Senin (25/6/2018).

Erlangga mengatakan, ide melakukan penodongan tersebut muncul bulan lalu. Rekannya A dan D mengusulkan untuk mencuri menggunakan mikrolet milik Erlangga.

Baca juga: Saat Asih Terjatuh hingga Tewas, Sopir Angkot Kabur Bersama Pelaku Penodongan

Empat bulan lalu, mereka juga telah melakukan dua aksi penodongan. Awalnya, Erlangga mengaku menolak. Namun, karena bujukan kedua pelaku dan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, ia memutuskan untuk ikut.

"Katanya nyari 'kijang', tapi saya bilang janganlah, jangan mobil saya," ujar Erlangga.

"Kijang" adalah istilah yang digunakan pelaku untuk menyebut calon korbannya.

Erlangga mengatakan, kejadian tersebut memang sudah direncanakan. Dua rekan Erlangga duduk di bangku penumpang paling belakang. Adapun Erlangga menghidupkan musik dengan suara keras untuk mengalihkan pandangan penumpang lain yang juga berada di dalam mikrolet.

Saat A dan D beraksi, Asih ketakutan dan melompat. Erlangga sempat menghentikan mobil. Adapun para penumpang kecuali kedua pelaku, turun dari mikrolet untuk menolong Asih.

Baca juga: Lompat dari Angkot karena Takut Copet, Wanita Ini Tewas

Erlangga dan kedua rekannya menginjak gas dan kabur. Adapun Asih tewas dengan luka berat di kepala karena terbentur aspal. Jasad Asih telah dibawa ke kampung halamannya di Subang untuk dimakamkan.

Kapolsek Koja Kompol Effendi mengatakan, para pelaku melakukan aksinya saat penumpang mikrolet sepi.

Para pelaku mengincar korban yang terlihat lemah dan kemudian mengancamnya dengan jumlah pelaku yang lebih banyak. Erlangga diamankan selang satu jam di kawasan yang tak berada jauh dari lokasi kejadian.

"Memang mereka sudah melakukan berulang-ulang. Satu pelaku sudah diamankan, dua lagi DPO (daftar pencarian orang)," ujar Effendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com