Operasi Bina Kependudukan di Jaksel Dimulai 10 Juli

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Selatan akan merazia pendatang baru dalam operasi bina kependudukan mulai 10 Juli mendatang.

Kasudin Dukcapil Jakarta Selatan Abdul Haris mengatakan, lingkungan RW yang jadi sasaran operasi yakni yang diprediksi kedatangan banyak pendatang baru pasca-Lebaran 2018.

"Lokasinya bukan di kelurahan. Pelaksanaannya di wilayah RW yang diprediksi banyak pendatang barunya," kata Haris melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (25/6/2018).

Baca juga: DKI Akan Lakukan Operasi Bina Kependudukan pada H+20 Lebaran

Haris menjelaskan, operasi bina kependudukan akan digelar di satu kelurahan di setiap kecamatan se-Jakarta Selatan.

Pihaknya memetakan wilayah-wilayah yang diprediksi banyak pendatang baru.

Dia mencontohkan, operasi bina kependudukan di Kecamatan Kebayoran Lama akan digelar di Kelurahan Cipulir.

Baca juga: DKI Fokuskan Operasi Bina Kependudukan di Lokasi Bekas Penertiban dan Jalur Hijau

"Rencana perdana di Kelurahan Cipulir tanggal 10 Juli 2018. Lokasi sekitar RW 001," ujarnya. 

Pekan lalu, Sudin Dukcapil Jakarta Selatan telah melakukan penyuluhan kepada para pendatang yang tiba di Terminal Lebak Bulus.

Haris menyampaikan, pendatang baru yang ingin berganti domisili ke Jakarta, wajib membawa surat pindah dari Dinas Dukcapil daerah asal.

"Di Terminal Lebak Bulus lebih banyak penyuluhan dan sosialisasi peraturan Dukcapil saja," ucapnya.

Baca juga: Ini Wilayah di DKI yang Disambangi Operasi Bina Kependudukan

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Edison Sianturi sebelumnya mengatakan, operasi bina kependudukan akan dilaksanakan serentak di lima wilayah di Jakarta.

Penambahan penduduk diperkirakan terjadi di kawasan industri, hiburan, perdagangan, dan pelabuhan.

Selain ramai pendatang yang ingin mengadu nasib di Jakarta, penambahan juga bakal disumbang dari anak sekolah.

Ini dikarenakan arus balik tahun ini bertepatan dengan tahun ajaran baru.

Edison mengimbau pendatang baru segera melapor ke RT dan ke kelurahan.

Jika ingin berganti domisili ke Jakarta, maka wajib membawa surat pindah dari Dinas Dukcapil daerah asal.

Jika tidak ingin jadi warga Jakarta, maka cukup membawa surat jalan untuk mendapat surat keterangan domisili sementara (SKDS).