Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Warna-Warni di Dapur "Quick Count" Litbang Kompas

Kompas.com - 27/06/2018, 11:58 WIB
Sherly Puspita,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim quick count atau hitung cepat Litbang Kompas tengah bekerja dalam mengelola distribusi data pemilih dalam Pilkada yang serentak digelar di Jawa Barat, Jawa Tangah, dan Jawa Timur, Rabu (27/6/2018) ini.

Pola kerja dalam proyek hitung cepat ini mengutamakan kecepatan dan ketepatan untuk menghasilkan data yang mendekati data rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) nantinya.

Oleh sebab itu, sistem kerja di Pusat Kendali Litbang Kompas yang terletak di lantai 3 gedung Kompas atau disebut "war room" (ruang perang) ini dibuat setaktis dan seefisien mungkin, termasuk dalam hal komunikasi.

Tim menggunakan bendera biru, merah, dan oranye untuk mengomunikasikan kendala dalam proses distribusi data.

Baca juga: Selfie dan Share Loc Jadi Pola Pemantauan Pewawancara Quick Qount Litbang Kompas

Bendera disediakan untuk tim konfirmator yang nantinya akan menerima data dari interviewer yang berjaga di tempat pemungutan suara (TPS) yang mengalami kendala dalam sambungan telepon, sistem komputer, dan kendala teknis lainnya.

"Tim konfirmator ini kan banyak, jadi kalau ada kesulitan mereka akan angkat bendera. Di bagian ini ada tim IT, PIC peneliti, lalu ada tim admin yang akan siap membantu permasalahan dalam penginputan data teman-teman interviewer di lapangan," Koordinator Pusat Kendali Litbang Kompas Andreas Yoga.

Ia mengatakan, bendera akan memudahkan para konfirmator menyelesaikan kendalanya tanpa harus meninggalkan meja kerja sehingga waktu kerja lebih efisien.

Baca juga: Proses Panjang Litbang Kompas untuk Presisi Hasil Quick Count...

"Kalau konfirmator butuh bolpoin saja, bisa mengangkat benderanya dan supporter akan sediakan," kata dia.

Salah satu tim konfirmator saat mengangkat bendera di Pusat Kendali Litbang Kompas, Rabu (27/6/2018)Kompas.com/Sherly Puspita Salah satu tim konfirmator saat mengangkat bendera di Pusat Kendali Litbang Kompas, Rabu (27/6/2018)
Dengan sistem kerja yang taktis ini diharapkan pola distribusi data tak akan terganggu dan nantinya akan diperoleh data yang cepat.

Yoga mengatakan, di war room Litbang Kompas disiagakan 25 orang bagian IT, 10 orang admin, 14 orang bagian media sosial, dan tiga orang yang bertugas mendokumentasikan kinerja tim.

Baca juga: Mengintip War Room Litbang Kompas untuk Quick Count Pilkada 2018

"Sedangkan yang ada di ruangan ini ada 144 orang, konfirmator 120 orang, verifikator 12 orang, validator 12 orang. Satu konfirmator diberi beban 10 interviewer atau 10 TPS," kata Yoga.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com