JAKARTA, KOMPAS.com - Momen pilkada serentak yang jatuh pada Rabu (27/6/2018) hari ini agaknya menjadi momen "pulang kampung" bagi sebagian warga DKI Jakarta.
Demi memenuhi hak politiknya, tak sedikit warga yang biasa beraktivitas di wilayah DKI Jakarta kembali ke rumahnya sejenak guna memilih kepala daerah-nya dalam lima tahun ke depan.
Asep, seorang sopir pribadi, berangkat ke kampungnya di Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu dini hari ketika matahari belum bersinar.
"Tadi berangkat subuh baru sampai jam 7 pagi. Naik angkutannya naik omprengan, bus, ngoper beberapa kali, ongkosnya sekali jalan Rp 65.000," kata Asep.
Baca juga: Libur Nasional Pilkada Serentak 2018, Jakarta Kembali Lengang
Ongkos dan waktu yang tidak sedikit itu bukan masalah bagi Asep. Baginya, momen Pilkada yang lima tahun sekali ini adalah momen sakral yang akan mempengaruhi hidupnya.
"Kita masyarakat ingin punya pemimpin yang jujur dan adil, karena masyarakat di sini merasa kurang sejahtera makanya kita ingin pemimpin yang bisa membangun masyarakat dan daerahnya," kata dia.
Sementara itu, pilkada serentak tahun ini menjadi kali ketiga bagi Nindita bolak-balik Jakarta-Bogor untuk menyuarakan pilihannya
Pada pemilihan legislatif dan Pemilihan Presiden 2014, ia juga mesti menempuh jarak puluhan kilometer guna mencoblos di balik bilik suara.
"Sebagai warga negara yang baik, saya ingin menggunakan hak suara saya. Jadi, enggak apa-apa jarak sejauh itu ditempuh," kata dia.
Ia menambahkan, momen Pilkada seperti ini justru menjadi ajang baginya dalam bersilaturahim dengan tetangga-tetangga lamanya saat masih tinggal di Bogor.
"Sekalian silaturahim karena sudah lama enggak ketemu. Alhamdulillah masih pada ingat dengan saya dan menyambut dengan ramah," ujar dia.
Baca juga: Sebelum dan Sesudah Nyoblos Pilkada Sumut, Ijeck Gelar Doa Bersama
Ambar yang datang bersama istrinya juga punya pendapat serupa. Ia tak masalah bila pada Pemilu 2019 mendatang mesti kembali ke Bogor untuk menyuarakan hak pilihnya.
"Enggak apa-apa, biasa saja. Pilpres datang ke sini lagi enggak masalah. Malah senang ketemu tetangga-tetangga lama," kata dia.
Hari ini, 171 daerah dijadwalkan menyelenggarakan pilkada secara serentak guna memilih kepala daerah mereka selama lima tahun ke depan.
Sebanyak 171 daerah itu terdiri dari 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.