JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) mengecam kasus penembakan mobil Sugianto, salah satu pekerja JICT, oleh orang tak dikenal pada Rabu (27/6/2018) malam.
Ketua Serikat Pekerja JICT Hazris Malsyah mengatakan, kasus penembakan tersebut merupakan kasus penyerangan ketiga yang dialami pekerja JICT.
"Selaku ketua umum serikat pekerja JICT mengecam keras kepada manajemen karena kasus ini, kan, sudah tiga kali terjadi," kata Hazris kepada wartawan, di Jakarta Utara, Kamis (28/6/2018).
Baca juga: Lokasi Penembakan Mobil di Pelabuhan JICT Merupakan Area Terbatas
Hazris mengatakan, sebelumnya dua mobil milik dua pekerja JICT yaitu Robertus Sirait dan Nova Sofyan juga sempat mengalami perusakan pada 2015 dan 2016.
Namun, kata Hazris, pihaknya menganggap dua kejadian tersebut sebagai musibah biasa.
Sementara, kasus yang dialami Sugianto kemarin disebutnya sebagai teror.
Baca juga: Penembakan Mobil Pegawai Diduga Terkait Kritik Serikat Pekerja
"Kasus sebelumnya kami anggap sebagai kecelakaan atau perampokan, motifnya pencuriannya seperti itu. Tapi kalau ini, kan, sudah beda nih, sudah peluru, sudah senjata di lini 1 lho," ujarnya.
Ia menganggap janggal peristiwa penembakan mobil Sugianto.
Sebab, lokasi kejadian di lingkungan pelabuhan yang keamanannya terjamin dan tidak jauh dari pos keamanan yang dijaga 24 jam.
Baca juga: Polisi Periksa CCTV dan Saksi Kasus Penembakan di Pelabuhan
"Kasus ini juga merupakan pekerjaan rumah serius jajaran direksi, khususnya direktur HRD yang membawahi manajer sekuriti JICT serta vendor keamanan," kata Sugianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.