Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil-Genap Diperluas, Sopir Taksi Online Khawatir Penghasilan Turun

Kompas.com - 02/07/2018, 12:33 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir taksi online merasa keberatan akan perluasan wilayah ganjil-genap yang menyentuh sejumlah ruas jalan Ibu Kota, termasuk Jalan HR Rasuna Said.

Salah satunya, Haryadi (43), sopir taksi online yang telah bekerja selama setahun. Ia mengaku biasa menunggu penumpang di daerah Menara Imperium, Kuningan.

Namun, jika diberlakukan ganjil-genap, ia harus keluar dari Jalan HR Rasuna Said ketika tanggal ganjil karena mobilnya berpelat genap.

"Saya selalu nunggu di sekitar sini dari Menara Imperium atau KPK-lah. Kalau ganjil-genap berarti saya harus pindah ke tempat lain kalau tanggal ganjil," ujar Haryadi saat ditemui Kompas.com di Menara Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/7/2018).

Haryadi menyampaikan bahwa mata pencariannya hanyalah sebagai sopir taksi online. Jika aturan ini benar-benar diberlakukan, ia yakin pendapatannya akan menurun drastis.

"Saya cuma jadi sopir. Cicilan mobil ini saja belum lunas. Kalau aturan itu benar-benar jalan, saya yakin penghasilan saya ya berkurang embak," kata dia.

Baca juga: Perluasan Ganjil-Genap, Gubernur DKI Anies Baswedan Harap Warga Maklum

Haryadi berharap, kebijakan ini dikaji ulang oleh pemerintah sehingga tidak merugikan salah satu pihak, khususnya para sopir taksi online.

"Saya tahu ini buat Asian Games, teapi, saya harap ini enggak bikin rugi kami (sopir taksi online). Dikaji ulang-lah, mungkin kami bisalah lewat sini," ujar Haryadi.

Hal serupa juga diungkapkan Aryo (25), sopir taksi online yang juga merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Aryo mengaku bekerja sebagai sopir taksi online untuk menambah pemasukan agar bisa membayar biaya kuliahnya.

"Saya tahu (kebijakan ganjil genap). Ya saya setuju saja-lah walaupun saya tahu pasti penghasilan saya menurun. Apalagi aturannya sampai jam 9 malam kan," ujar Aryo saat ditemui Kompas.com di wilayah Tendean.

Aryo mengaku ia sering mengantar penumpang ke daerah Kuningan khususnya saat jam makan siang.

"Kalau jam makan siang saya bisa bolak balik Mampang-Plaza Festival. Nomor pelat mobil saya kan genap nih, kalau ganjil ya harus pindah tempat. Kan sayang begitu embak kalau malam minggu biasanya ramai tuh daerah Kuningan," ujar Aryo.

Baca juga: Sosialisasi Uji Coba Ganjil-Genap, 100 Petugas Dishub Jakarta Selatan Dikerahkan

Ini merupakan hari pertama diberlakukannya uji coba perluasan ganjil-genap di Jakarta. Uji coba itu akan dilakukan hingga tanggal 31 Juli 2018 dan kebijakan ganjil-genap akan resmi diberlakukan pada tanggal 1 Agustus 2018 hingga 2 September 2018.

Adapun sejumlah ruas jalan yang terkena perluasan ganjil-genap yakni sebagai berikut:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com