Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Pelacak Juga Punya Jam Dinas dan "Me Time"

Kompas.com - 04/07/2018, 13:50 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Iptu Sakiman mengatakan, dalam menjalankan tugasnya, anjing pelacak atau unit K-9 memiliki jam dinas yang ditetapkan.

Ia mengatakan, di Mako K-9 Ditsabhara Polda Metro Jaya, anjing pelacak dibagi ke dalam empat tim dengan jumlah personel rata-rata 8 unit K-9 untuk setiap timnya.

"Dalam sehari kami siagakan dua tim. Jika dua tim ini bertugas, dua tim lainnya istirahat," ujar Sakiman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/7/2018).

Baca juga: Tina, Anjing K-9 yang Bantu Ungkap Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Kardus

Ia menyampaikan, tim yang bertugas berkewajiban menjaga keamanan wilayah hukum Polda Metro Jaya selama 24 jam.

Namun, lanjut Sakiman, bukan berarti tim yang bertugas harus berpatroli selama 24 jam penuh.

"Setiap hari ada dua tim. Nah sati tim akan berjaga pada siang hari dan tim lainnya akan berjaga pada malam hari. Nah jika salah satu tim sedang bertugas tim lainnya bertugas sebagai cadangan," papar dia.

Anggota Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya melatih anjing untuk menangkap pelaku kejahatan bagian umum, di Mako Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (29/06/2018). Kegiatan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan satwa anjing atau satwa K9 dalam melakukan pengamanan serta melacak keberadaan bahan peledak (handak), narkotika, dan pemecah massa.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Anggota Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya melatih anjing untuk menangkap pelaku kejahatan bagian umum, di Mako Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (29/06/2018). Kegiatan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan satwa anjing atau satwa K9 dalam melakukan pengamanan serta melacak keberadaan bahan peledak (handak), narkotika, dan pemecah massa.

Setiap hari, unit K-9 yang bertugas akan didampingi para pawang untuk mengamankan obyek vital dan lokasi lain yang perlu pengamanan.

Jika diperlukan pengamanan khusus, mereka siap bekerja ekstra.

"Me time" anjing pelacak

Layaknya manusia, anjing pelacak pun memiliki me time atau waktu pribadi untuk menyegarkan tubuh setelah lelah bekerja.

Sakiman mengatakan, anjing pelacak mendapatkan fasilitas pijat setiap bulan sekali agar tak merasa kelelahan.

"Normalnya, pijat sebulan sekali, tetapi kalau anjing habis melakukan tugas ekstra juga kami pijat," ujar dia.

Anggota Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya usai melatih sejumlah anjing di Mako Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (29/06/2018). Kegiatan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan satwa anjing atau satwa K9 dalam melakukan pengamanan serta melacak keberadaan bahan peledak (handak), narkotika, dan pemecah massa.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Anggota Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya usai melatih sejumlah anjing di Mako Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (29/06/2018). Kegiatan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan satwa anjing atau satwa K9 dalam melakukan pengamanan serta melacak keberadaan bahan peledak (handak), narkotika, dan pemecah massa.

Tak hanya itu, para anjing pelacak dimandikan setiap sepekan sekali dan diajak bermain agar tak mengalami stres.

Pada Jumat (29/6/2018), Kompas.com berkesempatan menyambangi Mako K-9. Saat itu, petugas tengah memandikan para anjing pelacak.

Baca juga: Mengenal Jerry, Anjing K-9 Jagoan Polda Metro Jaya Melacak Sabu...

Tanpa perlawanan, anjing pelacak tampak menikmati setiap guyuran air dan usapan lembut sang pawang.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com