Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solidaritas Ojek "Online" yang Menguatkan Suami Korban Pembegalan

Kompas.com - 05/07/2018, 23:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Raungan sirine dari mobil jenazah tenggelam di tengah riuhnya suara klakson yang bersahut-sahutan di sepanjang Jalan Raya Pelabuhan, Jakarta Utara, Kamis (5/7/2018).

Siang itu, ratusan pemgemudi ojek online mengantar jenazah Sarifah, korban pembegalan di Tangerang pada Rabu (4/7/2018) malam, menuju peristirahatan terakhirnya di TPU Budi Darma, Cilincing.

Suami Sarifah, Ade Miskan, diketahui merupakan pengemudi ojek online. Agaknya, hal itu lah yang mengundang ratusan pengemudi ojek online merapat ke utara Jakarta.

Iring-iringan pengemudi ojek online yang mengantar jenazah memang bukan pemandangan tak biasa. Mereka biasa melakukan hal tersebut atas nama solidaritas sesama pengemudi ojek online.

Baca juga: Pertahankan Motor, Wanita Ini Tewas Ditembak dan Ditusuk Begal di Tangerang

"Jadi, kekompakannya itu kalau ada senang bareng, susah bareng, kita tanggung bareng-bareng," kata Agung, pengemudi ojek online, yang mengaku tak mengenal Ade secara pribadi.

Agung mengatakan, 'parade' siang tadi merupakan yang pertama yang ia ikuti. Ia mendapat info soal hal itu dari pesan berantai yang tersebar di grup Whatsapp para pengemudi.

"Saya akhirnya ngerasain juga soliditasnya pengemudi ojol (ojek online) itu seperti apa. Ya berasa sedih juga sih, karena namanya manusia kehilangan kan," kata pengemudi yang biasa beroperasi di Jatiwaringin, Bekasi, itu.

Berbeda dengan Agung, Egi mengaku telah berkali-kali mengantarkan jenazah rekan atau keluarga sesama pengemudi ojek online ke pemakaman.

Suasana pemakaman Sarifah, korban pembegalan di Tangerang, di TPU Budi Darma, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (5/7/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Suasana pemakaman Sarifah, korban pembegalan di Tangerang, di TPU Budi Darma, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (5/7/2018).

Ia pun pernah mempunyai pengalaman ketika kerabatnya yang wafat diantarkan oleh ratusan pengemudi ojek online ke peristirahatan terakhir.

"Saya merasa masih ada yang simpatik dengan saya, masih ada yang menguatkan. Masih ada yang berbelasungkawa buat saya. Istilahnya, kan kita di sini untuk menghibur yang berduka," kata dia.

Egi menuturkan, solidaritas pengemudi ojek online tak berhenti ketika jenazah selesai dimakamkan.

Ia menyebut, tak sedikit pengemudi ojek online yang ikut urunan memberikan uang duka atau menghadiri pengajian di rumah keluarga yang ditinggalkan.

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Khusus Ungkap Begal Penembak Wanita di Tangerang

"Jadi, bukan hanya buat gaya-gayaan atau segala macem, tidak, kita tidak seperti itu. Kita bukan buat gaya-gayaan tapi kita menghibur yang duka cita," kata Egi.

Ade yang ditemui seusai pemakaman istrinya, mengamini pernyataan Egi. Ia mengaku, salut dengan solidaritas sesama rekannya yang telah menguatkan dirinya di tengah duka.

"Bangga banget, saya salut dengan ojek online semuamya. Saya ucapkan terima kasih buat teman-teman ojek online semuanya. Semoga amal teman-teman Allah yang membalas," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Sarifah tewas ditembak dan ditusuk saat berusaha mempertahankan sepeda motor yang hendak dibegal pada Rabu (4/7/2018), sekitar pukul 19.00. Pelaku tidak berhasil mengambil sepeda motor yang dipertahankan korban.

Kompas TV Polisi menyita barang bukti kejahatan berupa pisau sangkur, badik, dan parang serta 12 motor berbagai jenis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com