Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan Kasus Rehab Sekolah Bermula dari Dugaan "Markup" Anggaran

Kompas.com - 06/07/2018, 14:34 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan menjelaskan, penyelidikan korupsi pada proyek rehabilitasi 119 sekolah di DKI bermula dari dugaan penggelembungan atau markup anggaran dalam kasus itu.

"Ini kan begini, ada informasi berkaitan dengan laporan, ada pelaksanaan rehabilitasi sekolah itu ada nilai harga yang markup. Itu indikasinya. Kami akan dalami itu," kata Adi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/7/2018).

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan proses penyelidikan. Adi menyebutkan, penyidik telah meminta keterangan sejumlah saksi.

"Kami akan ambil semua keterangan saksi yang ada kaitannya dengan perkara tersebut," ujar dia.

Baca juga: Polisi Panggil Disdik DKI Terkait Dugaan Korupsi Rehabilitasi Sekolah

"Saya minta teman-teman penyidik agar proses penyelidikan dilaksanakan dengan tahapan-tahapan yang ada dan yang terpenting proses penyelidikan selesai, agar dibuat hasil penyelidikan," kata dia.

Saat dihubungi secara terpisah Kasudin Pendidikan Jakarta Pusat Wilayah II Ida Subaidah mengatakan, Inspektorat DKI Jakarta juga tengah melakukan audit proyek senilai Rp 191 miliar itu.

"Pembangunan 119 sekolah sedang diaudit Inspektorat DKI. Ini diperpanjang auditnya sampai tanggal 12 Juli 2018," kata Ida, Kamis kemarin.

Setelah hasil audit terbit, lanjut Ida, akan diketahui apakah ada pelanggaran dalam proses pengerjaan proyek itu atau tidak.

Menurut Ida proyek rehabilitasi 119 sekolah di DKI rampung dikerjakan pada 31 Desember 2017. Setelah pengerjaan proyek selesai, ia mengakui adanya sejumlah aduan yang diberitakan sejumlah media mengenai tak mulusnya proyek itu.

Ida juga menyampaikan, Inspektorat DKI akan bekerja sama dengan tim Polda Metro Jaya terkait penyelidikan proyek tersebut. Ia mengaku telah dimintai keterangan oleh pihak Polda Metro Jaya terkait masalah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com