JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan, perluasan wilayah pembatasan kendaraan berdasarkan pelat nomor ganjil dan genap yang kini diujicoba dalam rangka penyelenggaraan Asian Games untuk diteruskan.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono usai rapat evaluasi sistem ganjil genap bersama Pemprov DKI di Balai Kota, Jumat (6/7/2018).
"Tadi juga di rapat Pak Wagub (Sandiaga Uno) menanyakan masalah itu, kemungkinan dilanjutkan atau tidak," kata Bambang.
Bambang mengatakan, kelanjutan tergantung dari hasil evaluasi pelaksanaanya selama Asian Games. Kebijakan itu akan berlaku reguler jika pelayanan angkutan umum meningkat dan membuat orang beralih dari mobil pribadi.
Baca juga: Penjelasan Polri soal Pembatasan Kendaraan Ganjil Genap pada Asian Games 2018
"Kalau nanti sudah memang bagus tentu akan kami evaluasi, tinggal nanti bagaimana respon masyarakat," ujar dia.
Bambang mencotohkan Beijing, yang menjadi tuan rumah Olimpiade 2008, menerapkan kebijakan ganjil-genap untuk mengatasi kemacetan. Kebijakan itu akhirnya berlanjut setelah Olimpiade selesai.
"Setelah Olimpiade selesai mereka memberlakukan ganjil-genap untuk di luar acara," kata Bambang.
Uji coba perluasan ganjil genap dilaksanakan sejak 2 Juli ini. Kebijakan itu akan diberlakukan definitif pada perheletan Asian Games dari 1 Agustus hingga 2 September 2018.
Dari evaluasi sementara, BPTJ maupun Pemprov DKI mengklaim ada kenaikan jumlah penumpang transportasi umum setelah uji coba kebijakan itu diberlakukan.
Baca juga: Evaluasi Perluasan Ganjil Genap, Penumpang Angkutan Umum Diklaim Naik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.