JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi DPRD DKI Jakarta yang mendukung rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melepas saham perusahaan bir, PT Delta Djakarta Tbk.
Pihaknya akan melepas saham Pemprov DKI Jakarta dari PT Delta Djakarta Tbk dengan cermat.
"Dukungan Dewan terkait beberapa langkah terobosan kami, kami apresiasi, termasuk soal (pelepasan saham) PT Delta. Insya Allah (pelepasan saham PT Delta Djakarta) akan kami eksekusi seperti proklamasi, dengan cara saksama dan tempo sesingkat-singkatnya," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).
Baca juga: Pemprov Kirim Surat, Ketua DPRD DKI Tetap Nilai Pelepasan Saham PT Delta Tak Tepat
Anies mengatakan, pelepasan saham PT Delta Djakarta akan dilakukan dengan kajian mendalam agar tidak merugikan.
"Kami ingin caranya betul-betul saksama, jangan sampai dalam proses pelepasan saham ini ada langkah-langkah legal yang punya implikasi bisnis tak menguntungkan bagi Pemprov DKI. Kami ingin proses legal berjalan baik, kalau sudah baik, sisanya aman," ujarnya.
PT Delta Djakarta adalah perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan beberapa merek bir, antara lain Anker Bir, Anker Stout, Carlsberg, San Miguel Pale Pilsener, San Miguel Light, San Miguel Cerveza Negra, dan Kuda Putih.
Baca juga: Sandiaga: Dirut BEI Sangat Dukung Pemprov DKI Lepas Saham PT Delta Djakarta
Pemprov DKI memiliki saham sebesar 23,34 persen di PT Delta Djakarta Tbk.
DKI sudah menanam saham sejak tahun 1970. Delta dulunya didirikan tahun 1932 oleh perusahaan Jerman Archipel Brouwerij NV.
Di era Perang Dunia Kedua, kepemilikan beralih ke Belanda, lalu sempat ke Jepang pada tahun 1942.
Baca juga: Pimpinan DPRD Bilang Pelepasan Saham PT Delta Baru Bisa Dibahas Setelah Ramadhan
Setelah kemerdekaan, Gubernur Ali Sadikin mengakuisisi sahamnya dan mengubah namanya menjadi PT Delta Djakarta pada tahun 1970. PT Delta menjadi generasi pertama perusahaan yang melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada 1984.