Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kebanyakan Warga Langsung Konsumsi Susu Kental Manis Tanpa Perhatikan Kandungan Gizi"

Kompas.com - 10/07/2018, 21:50 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Depok Lies Karmawati mengatakan, konsumen seringkali tidak memerhatikan kemasan produk susu kental manis saat membeli.

Biasanya konsumen lebih memerhatikan desain dan gambar kemasan susu kental manis yang menarik dibandingkan tulisan komposisi gizi yang tertera di kemasan. 

"Di kemasannya tertera kandungan gizi, tetapi kebanyakan masyarakat, khususnya warga Depok langsung konsumsi tanpa perhatikan betul apa isi dalam kemasannya,” ucap Lies saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/7/2018).

Baca juga: BPOM: Susu Kental Manis Hanya Pelengkap, Bukan Pengganti ASI

Oleh karena itu, ia mengimbau warga, khususnya warga Depok lebih bijak dalam mengonsumsi produk susu kental manis. 

Sebab, susu kental manis bukanlah susu pertumbuhan.

Lies mengatakan, kandungan susu di susu kental manis sangat sedikit dan lebih banyak kandungan gulanya.

Baca juga: Polemik Susu Kental Manis yang Dijawab BPOM

Akibatnya, balita akan kekurangan asupan gizi jika mengkonsumsi susu kental manis. 

"Ini (susu kental manis) boleh dikonsumsi semua kalangan, yang penting jangan untuk anak balita dan ibu hamil. Balita dan ibu hamil butuh susu yang kandungannya sesuai untuk pertumbuhannya," ujarnya. 

Pihaknya akan menerbitkan surat pemberitahuan untuk menindaklanjuti surat edaran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bernomor H.K 06.5.51.511.05.18.2000 Tahun 2018 tentang Label dan Iklan Pangan pada Produk Susu Kental Manis dan Analognya.

Baca juga: Kemenperin: Produk Susu Kental Manis Harus Tetap Beredar di Pasaran

"Kami akan memberikan surat pemberitahuan kepada pemilik atau penanggung jawab sarana distribusi pangan dan warga terkait kadar kandungan gula, susu, dan air yang ada dalam susu kental manis," ujar Lies. 

Pihaknya juga meminta produsen dan distributor mematuhi surat edaran BPOM agar kemasan susu kental manis tidak menggunakan gambar susu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com