JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tidak setuju jika Direktur Utama PT Jakarta Propertindo yang baru, Dwi Wahyu Daryato, adalah orang yang dipecat dari PT Pertamina.
Menurut dia, posisi Dwi di Pertamina tidak dilanjutkan berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS), bukan diputus di tengah jalan.
"Bukan dipecat ya, perlu digarisbawahi beliau tidak diteruskan dalam RUPS. Sama, Pak Satya juga tidak dipecat, tetapi ada penyegaran yang sangat biasa," ujar Sandiaga di Jalan Raya Condet, Rabu (11/7/2018).
Sandiaga mengatakan, penyegaran semacam itu biasa dalam dunia usaha. Dia mengaku sudah mengenal Dwi lebih dari 10 tahun.
Sandiaga pun berterima kasih karena Dwi mau berpartisipasi dalam perusahaan daerah di Jakarta ini.
"Saya kenal lama sekali dengan beliau. saya bersyukur dengan beliau karena berasal dari perusahaan besar Indonesia kini pindah ke perusahaan terbesar di Jakarta. Ini alhamdulillah Pak Dwi berkenan untuk mengurusi Jakpro," ujar Sandiaga.
Dia berharap, Dwi bisa membawa PT Jakarta Propertindo ke arah yang lebih baik. Dengan melihat latar belakang Dwi, Sandiaga yakin perbaikan itu bisa terwujud.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengangkat Dwi Wahyu Daryoto sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo nenggantikan Satya Heragandhi.
Sebelum menempati posisi ini, Dwi Wahyu lama berkiprah di PT Pertamina sebelum akhirnya dicopot. Ia tercatat mulai masuk perusahaan minyak pelat merah itu pada Desember 2014 silam.
Saat itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, menunjuk tiga direktur PT Pertamina (Persero) yang baru, termasuk Dwi.
Penambahan direksi Pertamina saat itu setelah mendapatkan usulan dari mantan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan berkonsultasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kala itu, Sudirman Said.
Pada Februari 2018 lalu, Rini mereorganisasi susunan direksi. Dwi digeser dari Direktur SDM menjadi Direktur Manajemen Aset.
Baru dua bulan di posisi itu, Dwi dicopot bersama tiga direktur dan direktur utama Pertamina pada April 2018 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.