Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Sunter yang Tak Sadar Dana PKH-nya Diambil Orang Lain

Kompas.com - 11/07/2018, 20:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial mengungkap adanya aksi penyelewengan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di daerah Sunter, Jakarta Utara, yang dilakukan seorang oknum pendamping berinisial EK.

Sejumlah warga korban penyelewengan mengaku bahwa mereka tidak pernah mengetahui dana PKH yang menjadi hak mereka itu diambil oleh EK selama beberapa tahun terakhir.

Arpiah, salah seorang warga, mengaku sudah tidak pernah bertemu EK sejak 2016, sejak EK menyatakan bahwa Arpiah tak lagi menjadi penerima dana PKH.

"Kartunya langsung diambil nih, dibilang ibu gak terima lagi. Sudah diambil sudah, gak dikasih kabar apa-apa, gak ada bantuan apa-apa," kata Arpiah kepada wartawan di Sunter, Rabu (11/7/2018).

Baca juga: Begini Modus Penyelewengan Dana PKH di Sunter Jaya

Arpiah menuturkan, dirinya baru sadar haknya diambil oleh EK ketika posisi EK digantikan Yuliana. Ketika itu, Arpiah bingung karena disebut dia masih menjadi penerima dana PKH.

"Saya ditanya pernah terima uang PKH, iya tapi sudah lama... Tapi katanya saya masih masuk, lha saya gak tahu orang kartunya aja kan saya gak megang," kata dia.

Kasus serupa juga dialami Nasriati, warga lainnya. Ia mengatakan, kartu ATM-nya diambil oleh seorang ketua kelompok PKH pada akhir 2016

"Saya awalnya juga curiga, tapi ya sudahlah. Kirain saya sendiri ternyata ada banyak, baru sadar pas Bu Yuliana menelepon, katanya masih aktif (PKH-nya)," kata Nasriati.

Ia menambahkan, selama tidak memperoleh dana PKH ia harus berjuang keras, apalagi anaknya sakit dan akhirnya meninggal dunia.

"Saya sih berserah sajalah, gali lobang tutup lubang. Kalau ada dananya kan kadang buat sekolah kan," kata Nasriati yang belerja sebagai buruh cuci dan setrika.

Nasriati dan Arpiah kini boleh lega. Kementerian Sosial menjamin, dana PKH milik warga yang dibawa kabur oleh pendamping akan segera dicairkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com