Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Pelecehan Seksual, PT KCI Diminta Pasang Kamera CCTV di KRL

Kompas.com - 12/07/2018, 14:43 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Komunitas KRL Mania Nurcahyo mengatakan, pihaknya pernah meminta manajemen PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk memasang kamera CCTV di semua gerbong di kereta rel listrik (KRL).

Selain untuk mengawasi tindak kejahatan seperti pencopetan, rekaman kamera CCTV juga bisa dijadikan sebagai bukti terjadinya tindak pelecehan seksual di dalam gerbong KRL.

"Kami juga sudah bilang ke PT KCI supaya di dalam KRL ada CCTV. Jadi kalau ada hal begitu (pelecehan) bisa di-follow-up karena ada barang bukti," ujar Nurcahyo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/7/2018).

Baca juga: Korban Pelecehan Seksual di KRL Unggah Kejadian yang Dialami ke Medsos

Dia mengatakan, selama ini antara korban dan pelaku sering saling tuduh. Korban merasa dilecehkan oleh terduga pelaku, tetapi tidak memiliki bukti tindakan tersebut. Sementara terduga pelaku kekeh tidak melakukan hal tersebut dan merasa bahwa dia telah dituduh.

Pelaporan ke petugas kepolisian juga terbilang cukup sulit jika korban tidak memiliki bukti dan saksi, atau bahkan ketika pelakunya mengelak.

Keberadaan kamera CCTV bisa menjamin agar tidak terjadi kesalahpahaman, khususnya untuk tuduhan bagi penumpang laki-laki.

"Kalau kasus ini yang rugi bukan korban saja, tapi cowok-cowok jadi para parno (khawatir) naik KRL. Jadinya nanti dia bukan pelaku bisa saja tertuduh," ujar Nurcahyo.

Ia mengatakan, PT KCI belum mau memasang kamera tersebut karena pemasangan kamera CCTV dinilai kurang efektif guna mengawasi tindak kejahatan.

"'Mereka merespons, tapi katanya belum bisa dipasang. Katanya CCTV kurang efektif, enggak jelas katanya. Padahal itu bisa jadi minimal barang bukti," ujar Nurcahyo.

Baca juga: Ada 13 Kasus Pelecehan di KRL, Tak Satu Pun Korban Lapor ke Polisi

Baru-baru ini akun Twitter @Chachaang menceritakan pelecehan yang dialami si pemilik akun. Kejadian tidak menyenangkan itu diduga dilakukan oleh seorang laki-laki paruh baya.

Melalui akun twitternya, pemilik akun tersebut menceritakan bahwa pada Senin lalu pukul 19.20 ia naik KRL Jakarta Kota-Bekasi. Saat itu kondisi KRL padat dan berdempetan.

Di dalam KRL, korban merasakan hal aneh dan melihat seorang pria sedang melakukan tindakan tidak senonoh. Korban menegur dan memaki laki-laki itu. Namun, laki-laki tersebut hanya diam sambil senyum-senyum. Sedangkan para penumpang lain diam saja.

Padahal, kata korban dia sempat berteriak. Ada penumpang lain yang menyalahkan dia karena tidak naiki di gerbong khusus perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com