Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Penumpukan Truk di Tanjung Priok, IPC Siapkan Tempat Menunggu

Kompas.com - 12/07/2018, 19:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Port Corporation (IPC) tengah menyiapkan lahan seluas dua hektar di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk dijadikan buffer area atau tempat menunggu aktivitas bongkar muat bagi truk-truk yang hendak masuk ke pelabuhan.

Deputy GM Commercial IPC Budi Waluyo mengatakan, sopir truk-truk kontainer dapat memarkirkan kendaraannya di sana sembari menunggu jadwal ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Lahan itu akan jadi semacam kantong parkir sementara. Kami kasih waktu maksimal dua jamlah di situ untuk memastikan jam pelayanannya sudah ada," kata Budi kepada Kompas.com, Kamis (12/7/2018).

Baca juga: Antrean di Pelabuhan Tanjung Priok Disebabkan Mesin Tak Bisa Terima Semua Uang Elektronik

Budi menambakan, buffer area tersebut akan diintegrasikan dengan terminal booking system. Dengan adanya sistem itu, para sopir truk dapat memastikan waktu yang dijadwalkan bagi mereka.

Ia mengatakan, sistem tersebut perlu diterapkan mengingat arus lalu lintas di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok sulit diprediksi sehingga banyak sopir truk memilih datang jauh sebelum waktu yang dijadwalkan.

"Driver ngakalin nih dengan datang lebih awal padahal jamnya belum, sehingga numpuk di situ. Itulah yang kami arahkan ke kantung parkir lagi agar ada tempat nunggu yang lebih luas. Truk bisa tunggu di sana dulu nanti bisa calling-callingan dengan petugas terminal," katanya.

Budi mengatakan, lahan untuk buffer area itu terletak di Jalan RE Martadinata dan siap digunakan. Ia menargetkan, lahan tersebut bisa difungsikan mulai 18 Juli ini.

Baca juga: Sudinhub Jakut Akui Sulit Tangani Kemacetan di Tanjung Priok

"Harapannya 18 Juli, kami mau rapatkan lagi sama teman-teman teknik untuk memastikan bahwa sarprasnya sudah ready sehingga ketika truk sudah masuk sudah bisa," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com