Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal Ibunya di RS Fatmawati Selama 3 Bulan, Bayi Ini Diamankan ke Panti Sosial

Kompas.com - 13/07/2018, 05:19 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bayi perempuan ditinggalkan ibunya di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan, usai dilahirkan sekitar tiga bulan yang lalu.

Bayi itu kini telah dibawa petugas pelayanan, pengawasan, dan pengendalian sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan ke Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa.

"Sudah hampir tiga bulan, Ibu atau keluarga bayi itu belum datang lagi ke rumah sakit. Maka, kami lakukan penyelamatan agar bayi tersebut bisa terpenuhi kebutuhan dasarnya," ujar petugas P3S Sutikno, melalui keterangan tertulis, Kamis (12/7/2018).

Sutikno menyampaikan, ibu bayi tersebut, Wiwied, beralasan meninggalkan putrinya untuk mencari sang suami. Dia meminta izin kepada pihak rumah sakit untuk pergi dan meninggalkan bayinya itu.

Baca juga: Viral Video Tik Tok Bidan di Tambun Permainkan Wajah Bayi

"Setelah melahirkan, Ibu Wiwied mau pergi dari rumah sakit. Dia beralasan mau cari suaminya. Pihak rumah sakit pun mengizinkan. Tapi, sampai sekarang enggak ada kabar orangtuanya," ucap Sutikno.

Pihak RSUP Fatmawati kemudian menghubungi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan karena kondisi bayi itu telantar.

Petugas P3S pun menjemputnya ke rumah sakit dan membawa bayi itu ke panti milik Dinas Sosial DKI Jakarta.

Wiwied, kata Sutikno, melahirkan di RSUP Fatmawati setelah mendapat rujukan dari Rumah Sakit Umum Kecamatan Pesanggrahan.

Baca juga: Dikira Suara Kucing, Warga Ternyata Temukan Bayi di Tumpukan Sampah di Pasar Minggu

Dia bercerita, warga mulanya menemukan Wiwied tengah hamil tua dan siap melahirkan di kawasan Pesanggrahan. Wanita tanpa identitas itu langsung dibawa warga ke RSUK Pesanggrahan.

Pihak RSUK Pesanggrahan kemudian merujuk Wiwied ke RSUP Fatmawati untuk dirawat intensif sebelum melahirkan.

"Wiwied akhirnya melahirkan di RSUP Fatmawati dengan proses persalinan yang berjalan lancar," kata Sutikno.

Kompas TV Seorang pemudik melahirkan saat melintas di ruas Tol Cipularang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com