Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belum Pastikan Jenis Logam yang Tewaskan Sopir Truk di Tol JORR

Kompas.com - 13/07/2018, 13:52 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus tewasnya sopir truk Fuso bernama Marthen yang tewas diduga tertembak peluru nyasar di ruas Tol JORR Km 184 dari Pasar Rebo arah Lebak Bulus.

Olah TKP ini dilakukan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan bersama tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Jumat (13/7/2018).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan belum bisa memastikan jenis logam yang menewaskan Marthen.

"Sementara kami menduga ini kan benda mencurigakan bentuk logam ya, bisa dilihat di sini kan ada proyek (pembangunan) juga, apakah itu serpihan besi dari proyek ataukah proyektil," ujar Stefanus seusai olah TKP.

Baca juga: Polisi Diharapkan Usut Tuntas Kasus Sopir Truk yang Diduga Tewas Kena Peluru Nyasar

Logam yang menewaskan Marthen itu masih diperiksa di Puslabfor Polri. Apabila hasil Puslabfor menunjukkan logam itu merupakan proyektil, polisi akan melakukan uji balistik.

"Kalau memang itu proyektil, akan kami uji balistik. Tapi kalau hanya serpihan besi, ya tidak kami uji balistik," kata Stefanus.

Hasil pemeriksaan logam itu nantinya akan disinkronkan dengan hasil olah TKP.

Olah TKP pada siang ini juga dilakukan untuk menentukan lokasi persis Marthen terkena logam itu. Sebab, pada saat kejadian, Marthen berada di dalam truk yang bergerak.

"Kami mengukur dari diketahuinya korban jatuh, kemudian estimasi kira-kira di mana dia terkena benda tersebut," ucap Stefanus.

Marthen tewas diduga tertembak peluru nyasar di ruas Tol JORR Km 184 dari Pasar Rebo Lebak Bulus pada Senin (9/7/2018) pagi.

Baca juga: Sopir Truk Tewas di Tol JORR, Diduga Terkena Peluru Nyasar di Kepala

Sebelum kejadian, Marthen sempat menjemput rekannya untuk menggantikannya berkendara karena ia ingin beristirahat meminum kopi.

Namun, di pertengahan jalan, tepatnya depan proyek pembangunan apartemen Izzara, Cilandak Timur, saksi yang merupakan rekan korban mendengar suara letusan.

Beberapa saat kemudian, saksi melihat korban terjatuh dari tempat duduk dan mengeluarkan darah dari bagian kepala. Saksi yang panik langsung membawanya di RS Fatmawati, namun nyawa korban sudah tidak tertolong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com