JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mencoba memberi pengertian kepada sejumlah pihak yang meminta pembangunan 6 ruas tol dalam kota dihentikan.
Termasuk kepada orang di sekitarnya seperti Marco Kusumawijaya, ahli tata kota yang baru diangkat menjadi ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bidang pesisir.
Sandiaga menyebut, Marco juga tidak setuju dengan proyek itu.
"Tiap hari (kasih pengertian), karena Pak Marco yang baru join saja enggak setuju. Saya jelasin ke Marco, ya bagaimana? Sudah jalan, sudah di atas. Jadi, kita realistis saja," ujar Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (13/7/2018).
Baca juga: Dulu Menolak, Sandiaga Kini Beralasan Tol Dalam Kota Dilanjutkan karena Terlanjur
Sandiaga mengatakan, kekhawatiran para aktivis yang menyebut tol tersebut menambah kemacetan juga diperhatikan. Kemacetan itu bisa diantisipasi dengan menyediakan jalur bus transjakarta di tol dalam kota.
"Kita yakinkan, ajak mereka bergabung, dan pastikan kekhawatiran beban pada kota yang bertambah ini, bisa dikurangi oleh bus transjakarta yang akan dipastikan melalui 6 ruas jalan tol," ujar Sandiaga.
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya diminta untuk keluar dari proyek pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota sepanjang 69,77 kilometer.
Baca juga: Bangun 6 Ruas Tol, Jakarta Tollroad Butuh Investasi Rp 41,17 Triliun
Direktur Rujak Center for Urban Study Elisa Sutanudjaja mengatakan, pembangunan 6 ruas jalan tol tersebut tidak akan berpengaruh untuk mengurangi kemacetan, tapi malah menambah kemacetan baru d Jakarta.
"Kalau ada jalan yang lebih banyak, pasti ada kendaaraan yang mengalir dan akhirnya macet-macet juga. Saya sebagai warga DKI memerintahkan gubernur untuk memerintahkan BUMD-nya tidak terlibat dalam 6 ruas jalan tol itu," ujar Elisa, Jumat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.