Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Daripada Bangun 6 Ruas Tol Dalam Kota, Lebih Baik Uangnya untuk Subsidi

Kompas.com - 13/07/2018, 23:04 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mempertanyakan rencana pengoperasian bus transjakarta di 6 ruas jalan tol yang sedang dibangun.

Agus mengatakan, pengoperasian bus transjakarta tidak akan efektif karena tingginya ruas jalan tol tersebut.

Rata-rata tinggi ruas jalan tol lebih kurang 15 meter atau setinggi gedung 4 lantai.

Akan sulit bagi pengguna bus transjakarta untuk mencapai tranportasi tersebut nantinya.

"Bagaimana caranya diberikan angkutan kota setinggi itu, enggak mungkin," ujar Elisa dalam konferensi pers bertajuk "Komoditas Politik 6 Ruas Jalan Tol Dalam Kota" yang digelar Komite Pembebasan Bensin Bertimbal (KPBB) di Jakarta Pusat, Jumat (13/7/2018).

Baca juga: Proyek 6 Tol Dalam Kota Dinilai Akan Menambah Kasus Penggusuran Paksa

Tingginya ruas tol tersebut juga dinilai akan menyulitkan integrasi dengan transportasi lainnya. 

Agus mengatakan, sebaiknya Pemprov DKI Jakarta menghentikan pembangunan ruas tol tersebut.

Selain akan menimbulkan kemacetan baru, pembangunan 6 ruas tol dalam kota dinilainya akan berdampak terhadap pencemaran udara yang diprediksi akan meningkat di Jakarta.

Ruas jalan tol itu juga dinilainya akan menganggu transportasi semisal perjalanan kereta rel listrik yang juga telah terganggu dengan dioperasikannya kereta bandara di jalur yang sama.

"Jadi dibanding harus buat 6 ruas jalan tol yang tidak ada gunanya untuk masyarakat umum kecuali untuk kendaraan pribadi, lebih baik uangnya dibuat untuk subsidi angkutan umum yang sudah ada," ujar Agus.

"Kalau ruas tol yang sudah saja (sedang dibangun) ya sudah saja, mau kita rubuhin nanti cost lagi, tapi biarin aja jangan ditambah. Dia (jalan tol) boleh ada kalau angkutan umumnya sudah ada," kata dia. 

"Nanti enggak ada yang naik (angkutan umum) jadi enggak bisa maksa angkutan pribadi naik ke angkutan umum kalau kita tidak terkoneksi dengan baik," lanjut Agus.


Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan, pembangunan 6 tol dalam kota merupakan proyek strategis nasional sehingga Pemprov DKI melanjutkannya meskipun dulu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandi berniat menghentikannya.

Sandiaga mengatakan, seharusnya perdebatan soal ini dihentikan.

Menurut dia, kemungkinan bertambahnya kemacetan akan diminimalkan dengan adanya jalur bus transjakarta di jalan tol itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com