JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Nirwono Joga mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus memastikan pengerjaan revitalisasi trotoar Sudirman-Thamrin tidak berhenti setelah Asian Games 2018.
Sebab, revitalisasi yang dilakukan saat ini dinilai hanyalah agar trotoar tersebut terlihat rapi dan bersih, namun belum mencakup keseluruhan konsep pengerjaan yang sudah dipaparkan.
"Target sekarang trotoar cukup terlihat rapi dulu, tetapi setelah Asian Games harus dipastikan pekerjaan dituntaskan. Karena penyakitnya justru setelah acara, tidak ada momentum, tidak ada paksaan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan," ujar Nirwono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/7/2018).
Nirwono menjabarkan beberapa pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan Pemprov DKI Jakarta di trotoar Sudirman-Thamrin. Menurut dia, revitalisasi trotoar ini seharusnya dibarengi dengan kesempatan untuk menata jaringan utilitas di bawah trotoar.
Baca juga: Cerita Satpam Proyek Trotoar Sudirman-Thamrin, Tak Tidur 24 Jam Awasi Properti
"Masih banyak kekurangan di lapangan. Penataan trotoar harusnya kesempatan untuk menata jaringan utilitas di bawah secara terpadu, mulai dari kabel listrik, telepon, fiber dan pipa gas, air minum, serta saluran air dan saluran limbah yang terpisah," ujar Nirwono.
Sedari awal adanya konsep dan revitalisasi ini, ia menyayangkan pembangunan trotoar tidak diikuti dengan pembenahan utilitas yang terpadu.
"Jadi, dengan kondisi yang ada untuk Asian Games, ya hanya bisa sekadar terlihat rapi dan bersih dulu saja. Tetapi, sesudah Asian Games, Pemprov DKI harus berkomitmen untuk menuntaskan penataan trotoar dan utilitasnya," ujar Nirwono.
Apalagi, penataan trotoar Sudirman-Thamrin menurut dia menjadi tolok ukur penataan trotoar se-Jakarta.
Baca juga: Jelang Asian Games, Pengerjaan Trotoar Sudirman-Thamrin Dikebut
Selain masalah utilitas, lanjut dia, trotoar seharusnya terintegrasi dengan sirkulasi jalur pejalan kaki yang mencakup Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), halte transjakarta, stasiun MRT, dan gedung atau venue olahraga di sekitarnya.
PR lainnya yakni membuat fasilitas trotoar yang ramah bagi beberapa kelompok masyarakat. "Trotoar belum sepenuhnya ramah buat anak-anak, ibu hamil, disabilitas, dan juga lansia," tutur dosen Universitas Trisaksi ini.
Saat ini, revitalisasi trotoar Sudirman-Thamrin sedang dikebut pengerjaannya oleh Pemprov DKI Jakarta. Sebab, proyek ini harus dipastikan rampung akhir Juli sebelum Asian Games 2018 di Jakarta pada Agustus nanti.