Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halal Bihalal Warga Kalibata City Dibubarkan Paksa Pihak Keamanan

Kompas.com - 14/07/2018, 20:36 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Halal bi halal warga Apartemen Kalibata City khususnya tower Flamboyan dibubarkan paksa oleh pihak penjaga keamanan.

Ketua RT Tower Flamboyan Eri Dwi Yuwanto mengisahkan, kejadian ini bermula pada pagi hari sekitar jam 10.00 WIB ketika warga RT 001 RW 10 Tower Flamboyan sedang mempersiapkan halal bi halal yang bertempat di selasar Tower Flamboyan.

Eri dan beberapa warga kemudian didatangi oleh pihak keamanan yang meminta agar acara halal bi halal itu tidak bisa digelar karena tidak diijinkan oleh pihak pengelola.

"Awalnya tadi saya menaruh meja di sana kemudian tau-tau kita disamperin sama petugas keamanan. Kita baru persiapan. Okelah ribut-ribut selesai, kemudian pas acara mau mulai dia samperin lagi. Ada sekitar 20 orang petugas," ujarnya ketika ditemui Kompas.com, Sabtu (14/7/2018).

Saat didatangi untuk kedua kalinya, sempat terjadi keributan dan saling dorong antara warga dan pihak keamanan. Padahal menurut Eri, dirinya dan pengurus RT telah mengajukan surat perijinan untuk menggelar halal bi halal dari H-9 sebelum acara namun tidak mendapat respon dan penjelasan dari pihak pengelola.

Bahkan acara halal bi halal ini dituduh oleh pihak pengelola sebagai acara yang ditunggangi kepentingan lain. Namun Eri mengatakan bahwa acara ini hanyalah silaturahmi biasa antar warga dan juga sebagai ajang perkenalan pengurus RT yang baru terbentuk.

"Intinya mereka enggak memberikan ijin. Mereka bilang acara ini ditunggangi kepentingan lain, tapi kepentingan lainnya apa mereka tidak bisa ngasih jawaban.

Kita hanya silaturahmi, hanya doa dan kemudian perkenalan pengurus RT kita engga ada tujuan yang lain," jelas Eri.

Acara ini juga mengundang pihak kelurahan, Asisten Wakil Gubernur, dan Asisten Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana atau Haji Lulung. Bahkan saat terjadi keributan, asisten wakil Gubernur hendak dikeroyok oleh beberapa oknum penjaga keamanan.

"Sempat ribut lagi tadi Asistennya pak Wagub hampir mau dikeroyok. Berani loh mereka sama asisten Pak Wagub," tuturnya.

Setelah terjadi keributan selama beberapa saat, akhirnya warga sempat diijinkan untuk menggelar halal bi halal meski dalam waktu yang relatif singkat.

"Akhirnya tadi diijinkan walaupun hanya sebentar gitu. Tadi karena acara yang harus kita adakan jam 11 mundur jadi jam 1. Saya takutnya ada yang ngomporin tapi saya gamau suudzon lah," kisah Eri.

Sementara itu, salah satu warga yang juga hadir di tempat tersebut, Wenwen membeberkan bahwa apartemen tersebut mempunyai balai warga sebagai tempat menyelenggarakan acara namun tidak dipakai diijinkan oleh pengelola. Kalaupun diizinkan warga harus membayar jika ingin memakai balai tersebut.

Maka warga berinisiatif meminta izin menggunakan selasar namun terjadi insiden keributan itu.

"Balai warga ya milik warga kita harus minta ijin, harus bayar, tadi teman-teman di flamboyan tidak dapat ijin ketentuan suratnya H-7 padahal sudah ngajuin H-9 Spya ada jawaban, semakin cepat. Ternyata tidak ada jawaban kan malah diselasar ngemper lesehan masih juga diusir," beber Wenwen.

Saat kejadian terjadi, pihak pengelola Kalibata City sedang libur dan hanya menginstruksikan petugas keamanan untuk membubarkan acara halal bi halal tersebut. Dan bahkan hingga kini pihak pengelola tak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com