JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti semua wali kota dan bupati di Jakarta pada 5 Juli 2018. Empat wali kota yang dicopot kini menceritakan pahitnya nasib mereka kini.
Mereka diangkat sebagai wali kota di era gubernur terdahulu, dan kini tak menduduki jabatan apa pun.
Kronologi pencopotan itu juga telah disampaikan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang tengah menyelidiki adanya pelanggara aturan dalam pencopotan mereka dan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.
Baca juga: Perlawanan Para Pejabat yang Diberhentikan Gubernur DKI Jakarta...
Mantan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi
Mantan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengaku tak pernah diperingatkan atau ditegur terkait kinerjanya sebelum dicopot. Tri mengaku hanya menerima telepon sehari sebelum pencopotan yang memberitahukan bahwa dia tak lagi menjabat.
"Enggak pernah dipanggil, cuma lewat telepon doang, besok serah terima jabatan," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/7/2018).
Dalam SK yang diberikan Gubernur Anies Baswedan, Tri mengaku ditempatkan di Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia (BPSDM). Namun, ia tak menempati jabatan struktural.
"Enggak ada jabatan, pelaksana saja. Pelaksana pada BPSDM, tunjangan jabatan nol, tidak ada," kata dia.
Sampai saat ini, Tri tak mengetahui apa kesalahan yang diperbuatnya. Ia menjabat wali kota Jakarta Selatan sejak Agustus 2015. Di bawah kepemimpinannya, sebagian besar lahan untuk proyek mass rapid transit (MRT) dibebaskan.
Di sisi lain, warga yang menolak ganti rugi dan mengajukan gugatan mendiskreditkan langkahnya dalam mengeksekusi lahan warga.
Tri juga memimpin penggusuran di Bukit Duri untuk normalisasi Sungai Ciliwung. Ia juga menggusur permukiman di Rawa Jati yang berdiri di atas lahan hijau. Langkahnya itu menuai pujian sekaligus penolakan.
Selama kepemimpinan Tri, Jakarta Selatan meraih berbagai penghargaan pada 2017, yakni Piala Adipura 2017, Penghargaan Swastisaba Wistara (penghargaan tertinggi dalam menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat), Kabupaten/Kota Layak Anak Kategori Pratama, serta Sekolah Adiwiyata Nasional 2017 (SDN 13 Pagi, SMKN 57 dan SD Tarakanita 2).
Selain itu, ada juga penghargaan Kalpataru Tingkat Provinsi DKI Jakarta, Juara Favorit Perpustakaan Sekolah Tingkat Nasional, dan Program Kampung Iklim Utama di RW 003 Kelurahan Rawajati dan RW 007 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan.
Baca juga: Mantan Wali Kota Jaksel: Enggak Ada Jabatan, Tunjangan Nol
Mantan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana
Sama seperti Tri, Bambang juga tak pernah ditegur menjelang pencopotannya. Ia malah hanya dicopot lewat WhatsApp.