Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thamran Curhat soal Bendera Bertiang Bambu yang Dipasangnya

Kompas.com - 20/07/2018, 08:54 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com — Namanya Thamran, warga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Dialah orang yang hasil karyanya sempat menjadi pembicaraan di jagat dunia maya.

Thamran memasang bendera negara-negara peserta Asian Games dengan memakai tiang bambu.

Thamran asal Makassar, Sulawesi Selatan. Logat Makassar-nya begitu terasa ketika dia berbicara. Dia menyebut bendera Asian Games dengan kata "bendera Gémés".

Kamis (19/7/2018) kemarin, dia diundang Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk bertemu di Balai Kota DKI Jakarta.

Baca juga: Bendera Bertiang Bambu yang Melawan Kekuatan Jempol "Netizen"

Di hadapan wartawan, Thamran kemudian menceritakan perasaannya ketika bendera yang dia pasang dengan 11 teman lainnya dicemooh di media sosial.

"Justru ya yang jelek-jelekin itu biasa saja, tambah senang saya," ujar Thamran.

Thamran mencoba berpikir sederhana. Jika bendera bertiang bambu sebegitu jeleknya, kenapa warga yang mengejek tidak pasang sendiri saja. Kenapa warga yang mengejek tidak ikut berpartisipasi dalam menggaungkan Asian Games dengan memasang bendera yang lebih bagus.

"Dia kan banyak uang. Kenapa enggak pasang juga bendera di rumahnya atau di mana-mana?" kata dia.

Thamran cukup sering menggunakan bambu. Di kampung halamannya, bambu masih banyak digunakan untuk tiang rumah.

"Kalau di Sulawesi, bambu dibuang itu sama saja buang orang kecil," ujar Thamran.

Patungan beli bendera

Thamran mengatakan, ia dan 11 temannya patungan untuk membeli bendera di Senen. Satu bendera dibeli seharga Rp 50.000. Untuk bambu, dia membelinya tak jauh dari rumahnya.

Satu bambu dia potong jadi lima untuk dijadikan tiang buat lima bendera.

"Supaya hemat," kata dia.

Thamran merasa malu menyebutkan budget yang mereka keluarkan untuk biaya kegiatan itu. Yang pasti dia kini sudah membeli bendera baru untuk dipasang di tempat lain.

Ketika ditanya apakah uang yang diperlukan mencapai Rp 2,5 juta, Thamran mengatakan budget-nya memang sekitar angka itu.

Dia berharap sumbangsih dirinya dan teman-temannya bisa berguna. Setidaknya untuk meningkatkan demam Asian Games di Jakarta.

"Kita mau mendukung supaya ramai," ujar Thamran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com