JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, rencana meliburkan pelajar saat perhelatan Asian Games 2018 belum pasti dilaksanakan.
Pemprov DKI Jakarta masih mendiskusikan rencana ini bersama kepolisian. "Memang lagi dikaji," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/7/2018).
Menurut Anies, keputusan akan diambil berdasarkan hasil simulasi perjalanan atlet Asian Games yang digelar oleh kepolisian dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Jumat pagi, digelar simulasi untuk mengukur waktu tempuh atlet dari Wisma Atlet ke venue dengan kondisi adanya perluasan ganjil-genap dan pelajar masuk sekolah.
"Minggu lalu saya ketemu Dirlantas Polda Metro, kesimpulannya periksa lagi pada saat anak-anak sekolah dan hari ini diperiksa lagi," ujar Anies.
Baca juga: 200 Neon Box Bertema Asian Games Disebar di Jakarta Utara
Menurut Anies, tugasnya sebagai Gubernur DKI tak hanya soal kemacetan, tetapi juga mengenai polusi udara Jakarta.
"Kita juga berharap nanti di dalam kajian ini bisa dilihat apakah kendaraan ini anak sekolah ada dampak atau tidak jadi emisi," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menyampaikan, untuk masalah kemacetan saat Asian Games, pihaknya membahas beberapa opsi bersama Pemprov DKI.
Pertama, opsi meliburkan anak sekolah. Opsi ini, kata Tito, bisa mengurangi angka kemacetan hingga 11 persen, tetapi juga akan berdampak pada kualitas pendidikan.
Baca juga: Sesuai Target, 6 Venue Asian Games Ditempuh Kurang dari 34 Menit
Opsi kedua, mengawal rombongan atlet mulai dari wisma sampai ke tempat pertandingan dengan menutup jalan. Namun, opsi ini akan mengakibatkan masyarakat pengguna jalan terganggu.
"Ini sedang dibicarakan antara Dishub DKI, Kemenhub, Polda Metro dan Korlantas. Kalau di Palembang sekali lagi enggak ada libur karena lancar," kata Tito dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR, di gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.