JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi nano bubble dan aerator telah dipasang di Waduk Sunter dan Kali Item demi mengurangi bau tak sedap di aliran kali tersebut saat melewati Wisma Atlet Kemayoran.
Koordinator Rumah Pompa Aliran Timur Wilayah Jakarta Utara Sopyan mengungkapkan bagaimana kedua alat tersebut berfungsi.
Dua buah aerator yang dipasang di Waduk Sunter, lanjut Sopyan, bekerja 24 jam guna mensterilkan air dari bau tak sedap.
"Jadi, aerator itu bekerja selama 24 jam berputar enggak berhenti-berhenti. Kalau aerator ini diberhentikan, baunya itu sampai ke atas penginapan Asian Games itu," kata Sopyan, kepada wartawan, Jumat (20/7/2018).
Baca juga: Kali Item di Samping Wisma Atlet Akan Dipasang Sheetpile
Ia menyebut, penyebab bau tak sedap berasal dari lumpur. "Kalau debit airnya (Waduk Sunter) rendah terus tekanan mataharinya tinggi, akan menimbulkan lumpur naik ke atas. Nah, itu yang menimbulkan aroma yang bau, namanya juga dari air limbah," ujar Sopyan.
Sementara, nano bubble yang dipasang ratusan meter dari Wisma Atlet, mempunyai fungsi serupa dengan aerator. Cara kerjanya pun disebut sama.
"Bedanya, kalau nano bubble ini diaduknya di bawah permukaan air, kalau aerator itu kan keliatan tuh diaduknya diatas kaya air mancur jadinya," kata Sopyan.
Pantauan Kompas.com di lokasi, alat nano bubble dan aerator tengah difungsikan pada Jumat (20/7/2018) sore.
Baca juga: 5 Fakta soal Kali Item Beraroma Menyengat di Samping Wisma Atlet
Akibat putaran yang diciptakan kedua alat itu, buih-buih kecil berwarna putih muncul di perairan Kali Item yang juga dikenal dengan nama Kali Sentiong dan Waduk Sunter.
Teknologi nano bubble dan aerator sengaja didatangkan untuk menjernihkan dan menghilangkan bau tak sedap Kali Item.
Kotornya Kali Item tengah menjadi sorotan karena dianggap dapat mengganggu pemandangan para atlet Asian Games 2018, yang menginap di Wisma Atlet Kemayoran.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.