JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Margasatwa Ragunan dan kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dipilih menjadi salah satu rute prosesi torch relay atau kirab obor Asian Games 2018 di Jakarta.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan, alasan utama dipilihnya Ragunan karena ada salah satu maskot Asian Games dipelihara di sana, yakni rusa bawean yang diberi nama Atung.
"Rusa bawean yang jadi maskot Asian Games itu tidak dipelihara di mana-mana, yang formal resmi adanya cuma di Ragunan," ujar Marullah, saat meninjau rusa bawean di Taman Margasatwa Ragunan, Jumat (20/7/2018).
Baca juga: Trotoar hingga Gorong-gorong di Rute Torch Relay Asian Games di Jaksel Masih Harus Dibenahi
Menurut Marullah, rusa bawean berkembang biak dengan baik di Taman Margasatwa Ragunan. Hal itu berbeda dengan kondisi rusa bawean di habitat aslinya di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur.
"Ini di habitat aslinya agak terancam, cuma di sini kami kembang biakkan, dikonservasi, mungkin agak cocok," kata dia.
Marullah menyebut, tadinya ada satu maskot Asian Games lagi yang dipelihara di Taman Margasatwa Ragunan, yakni badak bercula satu yang dinamai Kaka.
Namun, badak bercula satu itu sudah dikembalikan ke habitat aslinya di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
"Enggak boleh ada di sini, hanya ada di taman nasional, yaitu badak. Badak di tempat kami sudah dikembalikan lagi ke habitatnya," ucap Marullah.
Adapun Asian Games 2018 memiliki tiga maskot. Pertama yakni Bhin Bhin yang merupakan burung cendrawasih asal Papua.
Baca juga: Petugas PPSU Menggambar Maskot Asian Games di Tembok Lapangan Tembak
Bhin Bhin memakai pakaian suku Asmat. Sifat yang direpresentasikan Bhin Bhin adalah strategi.
Kemudian, ada Atung yang merupakan rusa bawean asal Gresik, Jawa Timur. Atung memakai sarung bercorak tumpal dari Jakarta. Atung merepresentasikan kecepatan.
Terakhir, Kaka yang merupakan seekor badak bercula satu yang bisa ditemui di Ujung Kulon. Kaka memakai syal bermotif bunga Palembang berwarna merah. Maskot ini merepresentasikan kekuatan.