Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Kanker Tak Lagi Dijamin, Keluarga Pasien Somasi Jokowi dan Dirut BPJS

Kompas.com - 20/07/2018, 22:00 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Edy Haryadi, suami dari pasien kanker payudara HER2 Yuniarti Tanjung, melayangkan somasi kepada Direktur Utama BPJS dan Presiden Joko Widodo, Kamis (19/7/2018). 

Somasi ini dilayangkan lantaran perjuangan Edy agar obat trastuzumab dapat dijamin kembali oleh BPJS hasilnya nihil.

 

Edy yang mengaku bersama istrinya menemui Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Maya Rusady dan Ketua Dewan Pertimbangan Klinis BPJS Agus Poerwadianto tanggal 3 Juli 2018, tidak mendapat penjelasan alasan pemberhentian penjaminan trastuzumab sebagai obat bagi penderita kanker payudara HER2 positif.

"Tanggal 4 Juli 2018, saya dan istri telah mengirimkan surat melalui e-mail yang berisi permintaan trastuzumab dan riwayat sakit istri ke alamat e-mail BPJS sesuai permintaan Kepala Humas BPJS Nopi Hidayat, untuk ditindaklanjuti Direksi BPJS. Namun, sampai sekarang ada somasi ini, tidak ada tanggapan maupun kejelasan sama sekali," ujar Edy, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (20/7/2018).

Baca juga: Penjelasan BPJS Kesehatan soal Penghentian Penjaminan Obat Kanker Trastuzumab

Edy mengatakan, saat istrinya tengah menjalani kemoterapi pertama tanpa trastuzumab di RS Persahabatan Jakarta Timur, pada 10 Juli 2018, humas BPJS disebut melalui telepon WhatsApp mengabarkan bahwa Direksi BPJS menolak memberikan trastuzuma yang diminta.

Edy merasa semakin kesal ketika pihak BPJS bukan menangani masalah istrinya, namun sibuk mengaudit dokter yang menangani Yuniarti, mengapa memberikan resep obat herceptin atau trastuzumab itu.

"Alih-alih beritikad baik untuk memberi obat trastuzumab, BPJS malah mengaudit dokter yang menangani istri saya mengapa memberi obat herceptin atau trastuzumab, juga mencoba memeriksa imyno histo kimia atau IHK istri saya yang dilakukan bagian patologi anatomi," ujar Edy.

Padahal, Edy hanya berharap istrinya dapat hidup lebih lama dengan obat tersebut, dan bisa melihat anaknya yang kini berusia 16 tahun berkuliah, wisuda, dan menikah.

Baca juga: Obat Tak Lagi Dijamin, Pasien Kanker Berencana Gugat BPJS Kesehatan

"Tapi, harapan itu kandas karena sejak 1 April 2018, BPJS menghentikan penjaminan pada obat trastuzumab. Direksi BPJS seolah tengah melihat perkara nyawa istri saya dalam kaca mata bisnis, hanya karena obat itu mahal. Harganya Rp 25 juta di pasar," tutur Edy.

Sementara, penderita kanker payudara HER2 positif, disebut minimal menggunakan obat trastuzumab 8 kali dari 16 kali yang dianjurkan. Jika harus membeli di pasaran dengan harga tersebut, maka Edy setidaknya harus mengeluarkan biaya Rp 400 Juta untuk 16 kali pemakaian.

Sebelumnya, Edy sempat mengunggah kisah istrinya di media sosial. Selama ini, Edy menggunakan BPJS Kesehatan untuk proses pengobatan istrinya.

Namun, sejak awal April lalu, BPJS Kesehatan tak lagi menjamin obat Trastuzumab.

Kompas TV Deteksi Kanker Payudara dengan Teknik ‘Sadari’
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com