Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang KRL Kaget, Tiket Kertas Dikira Struk Pembelian

Kompas.com - 23/07/2018, 08:05 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak semua penumpang mengetahui penggunaan tiket kertas yang diberlakukan untuk naik kereta rel listrik (KRL) pada Senin (23/7/2018) ini.

Seorang penumpang bernama Desi (44) mengaku sudah diberi tahu temannya bahwa kartu uang elektronik bank tidak dapat digunakan. Namun, dia tidak menyangka tiket yang dibelinya itu berbentuk kertas.

Desi mengaku takut tiket kertasnya itu hilang.

"Naik KRL hari ini takut hilang aja tiketnya. Saya pikir ini kertas struk pembelian, kirain tetap pakai kartu (tiket harian berjamin) biasa. Tahunya e-money saja enggak bisa," ujar Desi di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Selain itu, Desi juga tidak tahu harga tiket yang diberlakukan Rp 3.000 untuk semua perjalanan. Dia sempat menyiapkan uang Rp 13.000 ke kasir, sesuai tarif perjalanan biasanya.

"Kaget juga, tadi saya siapin uang Rp 13.000," kata dia.

Baca juga: Begini Kondisi Antrean Mengular Pengguna KRL di Stasiun Bekasi

Penumpang lain bernama Adi (30) bahkan tidak mengetahui kartu multitrip dan kartu bank tidak bisa digunakan. Setelah diberi informasi kedua jenis kartu itu tidak bisa dipakai, Adi ikut mengantre untuk membeli tiket di loket.

"Saya baru tahu, kayak zaman dulu lagi ini," celetuk Adi saat antre membeli tiket.

Berbeda dengan Adi, Mila (16) sudah mengetahui informasi penggunaan tiket kertas pada hari ini. Meskipun demikian, siswi kelas XII itu tetap berangkat seperti biasanya, tidak lebih pagi untuk menghindari antrean pembelian tiket.

"Berangkatnya tetap kayak biasa. Enggak terlalu antre juga tadi," ucap Mila.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, antrean pembelian tiket di dua loket Stasiun Tanjung Barat memang tidak mengular. Hanya ada sekitar 10 atau belasan penumpang yang mengantre di sana.

Baca juga: Antre Beli Tiket Kertas, Pengguna KRL Diimbau Berangkat Lebih Pagi Hari Ini

Petugas KRL pun menginformasikan penggunaan tiket kertas pada hari ini melalui pengeras suara. Petugas itu mengimbau penumpang untuk menyiapkan uang pas.

"Selama masa pembaharuan dan pemeliharaan sistem e-ticketing, untuk sementara penumpang agar menggunakan tiket kertas yang bisa dibeli di loket langsung dengan harga Rp 3.000 untuk semua relasi," ujar petugas tersebut.

Upgrade sistem

VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, mulai Senin (23/7/2018) akan diberlakukan transaksi tiket kertas di 79 stasiun KRL. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com