Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas di Stasiun Juanda "Ngasong" THB demi Kurangi Antrean Penumpang di Loket

Kompas.com - 23/07/2018, 19:15 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi mengatasi panjangnya antrean penumpang di Stasiun Juanda, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membuka penjualan tiket harian berjamin (THB) manual di luar loket.

Sejumlah petugas diturunkan ke luar loket untuk menawarkan kepada para penumpang yang tidak ingin terlalu lama mengantre.

PT KCI biasa menyebut ini sistem "ngasong" karena petugas menawarkan tiket ke luar loket seperti pedagang asongan.

"Iya, jadi terutama misalnya kalau lihat di loketnya panjang memang otomatis hari ini tawarkan yang ngasong istilahnya," ujar Manajer Humas PT KCI Adli Hakim saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/7/2018).

Baca juga: PT KCI: Sejumlah Seri Kartu E-Money Belum Bisa Terbaca di Gate Stasiun KRL

Adapun THB yang ditawarkan petugas secara manual ini harganya sama dengan yang dijual di loket, yakni Rp 3.000 sampai Rp 6.000.

"Jadi jaminannya yang ngasong itu ada yang pegang Rp 3.000, Rp 4.000, Rp 5.000, Rp 6.000, tinggal disesuaikan dengan relasi penumpangnya mau ke mana," ucap dia lagi.

Salah satu petugas yang menjual tiket secara manual mengatakan bahwa sistem penjualan ini diberlakukan agar penumpang lebih cepat dan terbantu, terutama saat jam sibuk pulang kerja.

Baca juga: E-Ticketing Sudah Normal, Penumpang KRL di Stasiun Juanda Masih Kebingungan

Sistem pertiketan di Stasiun Juanda sudah kembali normal pukul 11.00 WIB setelah sempat terjadi pembaruan dan perbaikan sistem tiket elektronik secara serentak.

Akibat pembaruan dan perbaikan sistem ini, pengguna harus memakai tiket kertas. Antrean penumpang pun tak terhindarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com