JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem tiket elektronik di Stasiun Juanda telah berfungsi normal kembali.
Meski begitu, berdasarkan pantauan Kompas.com pada pukul 18.25 WIB, masih terdapat antrean penumpang di loket pembelian ataupun penukaran tiket harian berjaminan (THB).
Rata-rata para pembeli harus mengantre 10 hingga 15 menit untuk dapat terlayani.
"Iya ini udah 15 menit kayaknya saya antre untuk tukar THB karena besok sudah enggak bisa lagi," kata salah satu penumpang, Sadikin.
Baca juga: Beberapa Kartu Bank Belum Dapat Terbaca di Gate Stasiun Bekasi
Selain Sadikin, Anggraini salah satu karyawan yang hendak pulang, mengaku cukup lama mengantre setelah normalnya sistem ini.
"Lumayan sih mba. Tapi setidaknya enggak kayak tadi pagi. Padahal saya harus cepat-cepat," ujar dia.
Antrean di Stasiun Juanda ini bertambah lama karena salah satu mesin pembelian dan penukaran tiket kurang berfungsi dengan baik sehingga harus diperbaiki dulu oleh petugas.
Manajer Humas PT KCI Adly Hakim mengatakan, sistem tiket elektronik di Stasiun Juanda sudah kembali normal pada pukul 11.00 WIB, Senin (23/7/2018).
"Tadi jam 11 siang sudah normal dan tentunya performa makin baik. Jadi untuk saat ini tidak ada lagi masalah sistem," ujar Adly kepada Kompas.com.
Kartu multitrip dan uang elektronik bank juga sudah bisa digunakan kembali oleh para penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Juanda.
Di Stasiun Juanda, tampak petugas keamanan membawa pengeras suara untuk menginformasikan kepada pada penumpang mengenai kartu multitrip, THB, dan uang elektronik yang dapat digunakan kembali.
Baca juga: E-Ticketing Normal, Antrean Penumpang Stasiun Palmerah Mengular
Pada pagi tadi, terjadi antrean panjang penumpang di loket karena PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan pembaruan dan perbaikan sistem tiket elektronik.
Penumpang harus membeli tiket kertas seharga Rp 3.000 untuk semua tujuan.
Selama proses perbaikan, penumpang KRL mengeluh karena mereka harus antre untuk membeli tiket kertas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.