Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipulangkan, 13 Remaja yang Diduga Lakukan Tindak Asusila di CFD

Kompas.com - 23/07/2018, 22:22 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Gambir AKBP Anggun Cahyono mengatakan, pihaknya telah memeriksa 13 remaja yang diamankan karena diduga melakukan tindak asusila di car free day di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (22/7/2018). 

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ada unsur pidana asusila terhadap 13 remaja tersebut.

"Pada hari Minggu kemarin, 13 anak dibawa ke Polsek Gambir oleh rekan-rekan Satpol PP dan petugas polisi yang piket saat itu. Setelah kami lakukan hasil pemeriksaan, tidak ada indikasi pidana seksual," kata Anggun saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/7/2018).

Baca juga: Diduga Lakukan Pelecehan, 13 Remaja Diamankan Saat CFD Jakarta

Ia mengatakan, belum ada korban kejahatan asusila yang melapor ke Polsek Gambir hingga Senin ini.

"Belum ada saksi atau korban yang melapor ke kami. Oleh karena itu, 13 remaja berusia di bawah 18 tahun tersebut langsung kami pulangkan kemarin," tuturnya. 

Selanjutnya, Polsek Gambir akan memanggil orangtua 13 remaja tersebut untuk penyelidikan lebih lanjut pada Selasa (24/7/2018) sore.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Pelecehan Seksual di Jalan Jengkol Depok, Jangan Takut Lapor Polisi

"Karena remaja tersebut membawa sejumlah senjata tajam," ujar Anggun. 

Sebelumnya, koordinator lapangan Satpol PP DKI Jakarta yang bertugas di CFD, Joni, mengatakan, penjaringan 13 remaja tersebut berawal dari belasan aduan masyarakat yang menyatakan ketidaknyamanan mereka terkait perilaku para remaja itu. 

"Keluhan yang kami terima dari kalangan ibu-ibu dan remaja perempuan. Jadi mereka lewat, (anggota tubuhnya) dipegang," kata Joni, Minggu.

Baca juga: Polisi Berupaya Maksimal Tangkap Pelaku Pelecehan Mahasiswi di Jalan Jengkol Depok

Mereka dijaring dan diamankan di Pos Dinas Perhubungan DKI Jakarta, di samping Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Joni mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah senjata tajam saat menggeledah barang 13 remaja tersebut seperti ikat pinggang berduri, besi panjang, dan celurit. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com