Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCI Jelaskan Penyebab Gangguan Sistem E-Ticketing

Kompas.com - 23/07/2018, 23:54 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan, pihaknya menargetkan pembaharuan sistem tiket elektronik selesai pada Minggu (22/7/2018).

Namun, karena terjadi kesalahan sistem, membuat proses pembaharuan tiket menjadi error dan harus diulang.

Hal itu yang membuat pembaharuan sistem tiket masih berlangsung hingga Senin (23/7/2018) dan mengakibatkan antrean penumpang di sejumlah stasiun.

Baca juga: BCA akan Mengecek Kartu Flazz yang Tidak Bisa Dipakai Tap In KRL

PT KCI pun memutuskan menjual tiket kertas seharga Rp 3.000.

"Karena THB dan kartu bank tidak bisa dipakai, maka kami terpaksa melakukan penjualan tiket kertas kepada para penumpang KRL tadi pagi," ujar Wiwik di Kantor PT KCI, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).

Anggota tim teknis PT Telkom Dina Hakikie tidak menjelaskan rinci penyebab sistem error yang terjadi saat pembaharuan sistem.

Baca juga: Sebagian Kartu Bank Belum Bisa Digunakan untuk Bayar KRL

Dina menyampaikan bahwa PT Telkom selaku perusahaan yang bekerja sama dengan PT KCI memiliki waktu terbatas melakukan pembaharuan karena mengikuti operasional KRL.

"Waktu yang digunakan untuk meng-upgrade kami mengikuti jadwal operasinya kereta yang waktunya memang terbatas, sangat terbatas. Mitigasinya kami melakukan tahapan dari proses tersebut," ujar Dina.

Sejak Sabtu pekan lalu, PT KCI melakukan pembaharuan sistem tiket elektronik di semua stasiun se-Jabodetabek.

Baca juga: Penumpang KRL: 15 Menit Saya Antre untuk Tukar THB

Adapun pembaharuan sistem masih berlangsung hingga Senin pagi.

Hal tersebut membuat antrean penumpang mengular karena para harus membeli tiket kertas untuk perjalanan KRL. 

Senin siang, tiket elektronik sudah bisa digunakan di 79 stasiun se-Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com