Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Simulasi, 7 "Venue" Asian Games Ditempuh Kurang dari 34 Menit

Kompas.com - 24/07/2018, 05:28 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar simulasi lalu lintas untuk mengetahui waktu tempuh dari Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, menuju tujuh venue Asian Games pada Kamis (19/7/2018).

Hasil simulasi menunjukkan bahwa waktu tempuh menuju tujuh venue tersebut sesuai standar waktu tempuh yang telah ditetapkan Olympic Council of Asia (OCA), yaitu maksimal 34 menit.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perjalanan dari wisma atlet menuju venue golf di Pondok Indah Padang Golf, Jakarta Selatan, ditempuh dalam waktu 29 menit.

Baca juga: Sesuai Target, 6 Venue Asian Games Ditempuh Kurang dari 34 Menit

Namun, perjalanan sebaliknya dari Pondok Indah menuju wisma atlet masih melebihi batas 34 menit.

"Yang paling jauh ke Pondok Indah, jaraknya 41,5 kilometer, itu ditempuh berangkat 29 menit dan pulang 40 menit. Jadi, lebih cepat dari yang kami duga berangkatnya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).

Sementara itu, Anies menyebut waktu tempuh dari wisma atlet menuju venue pencak silat di Padepokan Pencak Silat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, yakni 27 menit.

Baca juga: 3 Venue Asian Games Tak Bisa Ditempuh dalam 34 Menit

"(Waktu tempuh) Kemayoran-Cibubur 30 menit, Kemayoran ke Bulungan itu 24 menit, Kemayoran ke Ancol 12 menit," kata dia.

Kemudian, perjalanan dari wisma atlet menuju venue Asian Games di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, ditempuh dalam waktu 18 menit.

Terakhir, waktu tempuh dari wisma atlet menuju venue Asian Games di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, ditempuh dalam waktu sekitar 20 menit.

Baca juga: Atlet Asian Games Harus Tiba Dalam 34 Menit, Kemacetan Mesti Disiasati

"GBK Senayan (ditempuh) 21 menit, itu lewat tol. Kalau yang lewat arteri itu 24 menit," ucap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com