JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi Kali Ancol yang mengalir di samping Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, tampak berwarna hitam, Rabu (25/7/2018) pagi.
Kawasan Ancol akan menjadi salah satu venue Asian Games 2018. Ancol akan menjadi lokasi pertandingan untuk cabang olahraga jetski dan layar. Namun lokasi pertandingan bukan di kali itu.
Walau berwarna hitam, kali tersebut tidak menimbulkan bau tidak sedap. Sampah-sampah juga tidak banyak ditemukan di sepanjang aliran kali.
Kalaupun ada sampah, sampah yang ditemukan didominasi sampah-sampah organik berupa daun-daun yang gugur dan mengambang di permukaan kali.
Baca juga: Kali Ancol Lebih Bersih, Warga Bisa Menjala Ikan Gabus dan Mujair
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Slamet Riyadi menyatakan, warna hitam di kali tersebut disebabkan air limbah yang dibuang tidak melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Di permukiman-permukiman itu tidak ada alat instalasi air limbahnya. Jadi dari kamar mandi, deterjen, semua masuk ke saluran," kata Slamet saat dihubungi Kompas.com.
Menurut Slamet, warna hitam di Kali Ancol juga dipengaruhi cuaca. Ketika musim hujan, kata Slamet, hitamnya air Kali Ancol tidak sepekat saat musim kemarau seperti saat ini.
"Pada saat musim hujan enggak sepekat ini, kalau musim hujan akan agak cokelat airnya. Itu kali kan dibuang ke laut juga airnya jadi kondisi Kali Ancol juga nggak lepas dari pasang surut air laut," katanya.
Ia menambahkan, hitamnya Kali Ancol bukan merupakan pemandangan baru. Ketika ia bertugas di Jakarta Utara sejak tiga tahun lalu, kondisi Kali Ancol tidak banyak berubah.
Demi menjaga kebersihan Kali Ancol, setiap hari ada 20-30 petugas Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara yang diterjunkan untuk mengambil sampah dari Kali Ancol.
Dari pantauan Kompas.com, ada belasan petugas yang bekerja di Kali Ancol bagian timur. Mereka dibekali alat penyerok sampah dan menggunakan palka yang mengapung di atas kali.
Baca juga: Saat Anies Kritik Pemerintahan Terdahulu dan Media soal Kali Item
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.