Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bekuk "Serdadu Pondok Raya", Komplotan Begal di Bekasi

Kompas.com - 25/07/2018, 22:16 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polsek Pondok Gede menangkap geng motor "Serdadu Pondok Raya" yang kerap melakukan aksi begal di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Kapolsek Pondok Gede Kompol Suwari mengatakan, "Serdadu Pondok Raya" sering melakukan kejahatan jalanan di kawasan Pondok Gede dan sekitarnya.

Mereka ditangkap pada Senin (23/7/2018), setelah beraksi di Jalan Raya Arteri Tol JORR, Kelurahan Jatiwarna, Kota Bekasi.

Baca juga: Polisi Tangkap 7 Begal, Seorang Tersangka Ditembak

"Nama kelompoknya SPR (Serdadu Pondok Raya), para pelaku ini sering sekali melakukan kejahatan jalanan di Pondok Gede dan sekitarnya," kata Suwari di Mapolsek Pondok Gede, Jawa Barat, Rabu (25/7/2018).

Komplotan geng motor ini beranggotakan lima orang. Tiga dari lima pelaku sudah ditangkap, sedangkan dua pelaku sisanya masih diburu polisi.

"Pelaku yang berhasil ditangkap MRS (28), FR (27), dan HM (18). Dua pelaku yang masih buron yakni Rizki alias Tompel dan Abdul Manap," ujar Suwari.

Baca juga: Polisi Tembak Begal Tuai Kritik, Wakapolri Minta Jajarannya Tak Ceroboh

Komplotan ini sudah melakukan aksi kejahatan jalanan sebanyak delapan kali di Pondok Gede dan Bekasi Selatan.

Mereka merampas sepeda motor dengan menodongkan senjata tajam pada korban.

"Pelaku berjalan (mencari korban), mepet korbannya. Kalau korbannya saat ditodong menurut, (korban) tidak dilukai. Kalau korbannya melawan, dia tidak segan-segan membacok korbannya," ucapnya. 

Baca juga: Polri: Polisi Tak Akan Tembak Begal jika Menyerah

Selain itu, geng motor ini juga kerap membobol rumah warga dan mencuri motor di rumah tersebut.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah senjata tajam jenis cobek, satu buah obeng, tiga buah handphone, dan dua unit sepeda motor hasil curian.

Tiga dari lima pelaku yang ditangkap polisi dikenakan Pasal 365 tentang Tindakan Pencurian dengan Kekerasan dan terancam hukuman penjara paling lama 12 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com