Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digagalkan, Penyelundupan 1,4 Ton Ganja dalam Limbah Ikan Asin

Kompas.com - 30/07/2018, 17:58 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menggagalkan upaya penyelundupan 1.434 kilogram narkotika jenis ganja.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Purwadi Arianto mengatakan, ganja dengan berat lebih dari 1,4 ton tersebut diselundupkan di dalam truk bermuatan limbah ikan asin.

"Jadi paket-paket ganja itu dikemas kemudian dimasukkan di dasar truk fuso dan ditumpuk dengan limbah ikan asin yang berbau busuk," ujar Purwadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018).

Baca juga: Simpan Lebih dari 30 Paket Ganja, Warga Papua Niugini Diringkus Polisi

Purwadi mengatakan, bau busuk dari limbah ikan asin sengaja digunakan untuk menyamarkan bau ganja.

Dengan demikian, dapat mengelabuhi petugas dan mengganggu kepekaan penciuman anjing pelacak.

Menurut Purwadi, ganja asal Aceh tersebut akan didistribusikan di kawasan Jakarta dan Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Intel TNI Temukan 20 Hektar Ladang Ganja di Aceh

"Pengungkapan kasus ini berawal dari pengungkapan jaringan distribusi ganja pada Mei 2018. Kami mendapatkan info akan kembali diselundupkannya lagi narkoba dalam jumlah besar," kata Purwadi.

Pada 23 Juli 2018, diketahui truk pengangkut ganja itu sudah menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak mengarah Jakarta.

Truk pengangkut ganja tersebut kemudian diberhentikan di sekitar pintu Tol Pasar Rebo, Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Baca juga: Ayah dan Anak Punya 4 Hektar Ladang Ganja di Belakang Rumahnya

Saat itu, polisi melakukan penggeledahan dan menangkap tersangka MY dan RND.

"Setelah dilakukan pengembangan, kami menangkap tersangka lain berinisial AM dan SLH di Cengkareng, Jakarta Barat. Lalu (menangkap) tersangka lain berinisial AK dan RYD di kawasan Cipayung, Depok," katanya. 

Penyelundupan ganja ini dikendalikan narapidana kasus narkoba dari LP Gintung Cirebon dan LP Lampung.

"Saat ini kami masih mengejar satu tersangka lagi dan masih terus mengembangkan kasus ini," tutur dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com