Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPO dan Jembatan Bawah Tanah Dinilai Tak Ramah Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 30/07/2018, 20:51 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menilai, fasilitas umum jembatan penyeberangan orang (JPO) dan jembatan penyeberangan bawah tanah tidak ramah penyandang disabilitas.

"Karena underpass yang disebutkan oleh gubernur itu adalah sesuatu yang tidak berkeadilan untuk pejalan kaki, terutama untuk disabilitas, ibu hamil. Kalau seperti ini (pelican crossing) semua orang bisa mengakses," kata Alfred, kepada Kompas.com, Senin (30/07/2018).

Keamanan JPO bagi pejalan kaki juga menjadi pertanyaan, misalnya dari tindak pelecehan seksual. Pejalan kaki yang memanfaatkan JPO, menurut dia, kerap mengalami hal tersebut.

Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki Akan Somasi Anies jika Pelican Crossing Hanya Sementara

"Pernah dengar ada kasus pemerkosaan di zebra cross? Enggak ada kan, yang ada di JPO. Ada juga kejadian iklan di JPO roboh di Pasar Minggu. Jadi, ada sekitar 300 JPO di Jakarta yang saya rasa perlu dikaji ulang," ujar Alfred.

Pihaknya menyebut pernah menyerukan kepada Pemerintah Provinsi DKI agar merobohkan 30 JPO di Jakarta karena dinilai membahayakan pejalan kaki.

"Kami pernah menyerukan kepada Pemprov DKI kalau ada sekitar 30 JPO yang harus dirobohkan di Jakarta. Salah satunya memang di Bundaran HI yang salah letak. Tadinya kan posisi JPO di depan Hotel Pullman, kemudian dimajukan," jelas Alfred.

Baca juga: Arus Lalu lintas Padat, Petugas Tak Akan Seberangkan 1-2 Orang di Pelican Crossing

Diketahui, JPO Bunderan Hotel Indonesia akan dibongkar.

Sebagai gantinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan pelican crossing di depan Halte Plaza Indonesia untuk warga yang hendak menyeberang.

Kompas TV Alasannya JPO tersebut dianggap menghalangi pandangan ke patung Selamat Datang. Pasalnya, patung Selamat Datang jadi simbol penyambut peserta Asian Games 2018. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com