JAKARTA, KOMPAS.com - Empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan kawasan berbasis transit oriented development ( TOD) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Empat BUMD tersebut yaitu PT MRT Jakarta, PT Jakarta Propertindo, PD Pasar Jaya, dan PD Pembangunan Sarana Jaya.
Penandatanganan perjanjian kerjasama dilakukan di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (31/7/2018).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, peluang ekonomi dari pengembangan TOD tersebut mencapai miliaran dollar AS.
"TOD akan memudahkan tentunya layanan kepada masyarakat dan menciptakan lapangan kerja. Kawasan TOD ini akan mampu menciptakan sekitar 45 miliar dollar AS peluang ekonomi dan akan membuka 40.000-50.000 lapangan pekerjaan yang baru," ujar Sandi di Wisma Nusantara.
Baca juga: PT MRT Jakarta Akan Berkantor di TOD Dukuh Atas
Ia mengatakan, proses penandatangan kerjasama tersebut berjalan alot khususnya kerja sama antara PD Pasar Jaya dan MRT di TOD Dukuh Atas. Namun, ia bersyukur seluruh BUMD telah berrsepakatan untuk pembangunan kawasan tersebut.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Syahbandar mengatakan, biaya pembangunan TOD Dukuh Atas mencapai Rp 20 triliun. Anggaran pembangunan berasal dari pinjaman bank dan investor.
"Kalau Dukuh Atas bangunnya saja Rp 20 triliun dan ini yang nanti akan jadi urban design guideline, yang kemudian nanti akan bisa," ujar William.
"Kalau Lebak Bulus sementara konsep desainnya sedang dikerjakan. Kami lagi menunggu konsep itu akan selesai dalam 1-2 bulan ini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.