Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Sosialisasi Tak Pernah Ditegur, Pengendara Bingung Tiba-tiba Ditilang Saat Ganjil-Genap

Kompas.com - 01/08/2018, 10:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pelanggar aturan ganjil-genap di Jalan Benyamin Sueb yang belum memahami penerapan sistem ganjil-genap di sana.

Dilan, seorang pengendara mobil dari Pondok Indah, terpaksa ditilang karena melintas menggunakan mobil berplat genap pada Rabu (1/8/2018) yang merupakan tanggal ganjil.

Ia mengira, sistem ganjil-genap hanya diterapkan di jalur cepat. Namun, ia yang melintas di jalut lambat juga tak luput dari penilangan.

"Saya pikir jalan yang gede doang nih, jalur cepatnya aja yang kena ganjil genap," kata Dilan kepada Kompas.com.

Dilan bercerita, selama satu bulan masa sosialisasi ia tidak pernah ditegur apabila menggunakan pelat yang tidak sesuai. Ia bingung kini tiba-tiba terkena tilang.

"Enggak, enggak sempat diberhentikan. Aman-aman saja, makanya saya juga baru tau kalau jalur lambat juga kena ganjil genap," katanya menambahkan.

Baca juga: Di Sini Ganjil-Genap, Pintu Tol Ditutup, Saya Lewat Mana Pak?

Cerita serupa juga diungkapkan Clarissa, pengendara dari Kebon Jeruk, ia tidak menyangka sistem ganjil-genap diterapkan di sepanjang Jalan Benyamin Sueb.

"Harusnya kalau ada sosialisasi di sini dari awal sudah ditangkap-tangkapi. Kalau kemarin memang ada petugas tapi mereka enggak kasih tau kalau daerah sini sudah kena (ganjil-genap)," kata Clarissa.

Sementara itu, Taufik yang berasal dari Tangerang mengaku tidak tahu kalau penindalan terhadap pelanggar aturan ganjil-genap sudah dimulai sejak hari ini.

Ia mengira, penindakan baru dimulai bertepatan dengan dimulainya Asian Games 2018 pada 18 Agustus 2018 mendatang.

"Saya kan dari daerah, dari Tangerang, saya tau per bulan Agustus dimulai tapi per tanggal berapa enggak tahu. Mulai Asian Games-nya kan tanggal 18, kirain baru mulai tanggal-tanggal segitu," katanya.

Baca juga: Marah-marah karena Ditilang, Wanita Ini Pertanyakan Rambu Ganjil-Genap

Ia pun merasa tidak ada informasi mengenai penindakan terhadap pelanggar aturan ganjil-genap yang dimulai pada hari ini.

Aturan perluasan pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap dibuat untuk menyambut Asian Games yang akan berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang.

Sistem ganjil genap itu diberlakukan di Jalan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sisingamangaraja, sebagian Jalan Gatot Subroto (persimpangan Jalan HR Rasuna Said sampai Gerbang Pemuda), Jalan S Parman-Gatot Subroto-MT Haryono-DI Panjaitan-Ahmad Yani-hingga Simpang Coca Cola atau Perintis Kemerdekaan Cempaka Putih. 

Sistem yang sama juga diberlakukan di Jalan Arteri Pondok Indah atau di ruas jalan Simpang Kartini sampai simpang Pondok Indah Mall, dan di Jalan HR Rasuna Said di Jakarta Selatan.

Sistem tersebut juga diterapkan di Jalan Benyamin Sueb dari Bundaran Angkasa (Jakarta Pusat) sampai di Ancol (Jakarta Utara).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com