JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika, tepatnya di luar gerbang Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), ramai diperbincangkan di media sosial. Hal itu tak lain karena banyaknya tiang yang menghalangi jalur sepeda.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (31/7/2018), ada sejumlah tiang yang menghalangi jalur sepeda tersebut, mulai dari tiang lampu penerangan jalan umum (PJU), tiang lampu lalu lintas, hingga tiang rambu penunjuk jalan.
Di dekat pintu masuk 11 GBK misalnya, jalur khusus untuk pesepeda itu terhalang tiga tiang, satu di antaranya yakni tiang PJU sekaligus tiang listrik.
Baca juga: Jalur Sepeda di Trotoar Jalan Asia Afrika Kawasan GBK Terhalang Tiang
Kemudian, jalur sepeda di dekat pintu masuk 12 GBK juga terhalang tiang. Selain itu, ada sebuah pohon besar yang memakan badan jalur sepeda di dekat pintu masuk 12 GBK, meskipun tidak di tengah-tengah.
Hal lain yang menarik perhatian yaitu pada awal dan ujung jalur sepeda di pintu masuk 11 dan 12 GBK yang tidak dilengkapi bidang miring untuk naik-turun sepeda.
Jalur sepeda di dekat perempatan Hotel Fairmont juga terhalang tiang rambu penunjuk jalan. Tiang rambu penunjuk jalan itu tepat berada di tengah jalur sepeda.
Jalur sepeda di belokan Jalan Asia Afrika menuju Jalan Pintu Satu Senayan juga terhalang. Lampu lalu lintas tepat berada di tengah jalur sepeda di belokan tersebut.
Baca juga: Jalur Sepeda Terhalang Tiang Jadi Percuma, Enggak Ada Gunanya...
Dikeluhkan pesepeda dan warga
Tidak banyak pesepeda yang menggunakan jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika itu. Mereka lebih memilih mengayuh sepeda mereka di ruas jalan paling kiri, bukan di trotoar.
Hanya Yupa, seorang pesepeda yang tampak menggunakan jalur sepeda tersebut saat Kompas.com memantau trotoar itu. Dia pun berhenti setiap kali ada tiang yang menghalangi jalur dan menyandarkan sepedanya di tiang tersebut.
Baca juga: Pesepeda: Saya Ledekin Tiang Ini Bukan Menghalangi, tapi Buat Sandaran Sepeda
Yupa kemudian memotret sepedanya yang disandarkan di tiang.
"Siapa pun yang mengerjakan, kalau dia tidak mengerti, ya susah. Jalur ini kan mestinya bukan buat pajangan, harus difungsikan. Saya ledekinnya (tiang) ini bukan menghalangi, tapi buat sandaran sepeda," kata Yupa.
Warga lain juga mengeluhkan tiang yang menghalangi jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika.
Seorang warga, Sumarno, merasa jalur sepeda itu justru menjadi sia-sia karena terhalang tiang.
"Jalur sepeda kehalang tiang kayak gini jadi percuma, enggak ada gunanya. Kalau begini, sama saja bohong," ujar Sumarno.