Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot di Depok Sebut Pungli Jadi Penyebab Macet Jalan Arif Rahman

Kompas.com - 01/08/2018, 18:28 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Pungutan liar di Jalan Arif Rahman ke Arah Margonda, Depok, dinilai sebagai biang keladi kemacetan di kolong flyover Jalan Arif Rahman.

Hal tersebut diungkapkan para sopir angkot di Depok yang melewati kawasan tersebut. Para sopir menepis pemindahan Terminal Depok ke terminal sementara di Stasiun Depok Baru sebagai penyebab macet.

Menurut para sopir, akibat maraknya pungli yang lebih dari satu titik, angkot terpaksa berhenti dan menyebabkan antrean kendaraan di belakangnya.

Baca juga: Terminal Depok Dipindah Sementara, Dishub Rekayasa Traffic Light 

“Ya bayangin saja, Rp 500 tiap lewat belokan ada berjejer empat orang di beberapa titik, kita sendiri kan yang tekor kalau gini,” ucap Rudi (37), supir angkot 02, di Depok, Rabu (1/8/2018).

Senada diungkapkan Marwan (37), supir angkot 06. Menurut dia, modus pungli itu yakni uang penertiban jalur.

“Iya, uang jalur sih katanya, padahal sih pungli ini enggak tahu jalur apa yang dibenerin,” ucap dia.

Tobing (57), supir angkot 112 mengatakan, pada sore hari ketika petugas tidak lagi mengawasi, para pelaku pungli berkeliaran hingga ke beberapa titik.

Baca juga: Terminal Depok Ditutup 3 Agustus, Pindah Sementara ke Jalan Arif Rahman Hakim

“Ada di beberapa titik, lihat deh di sore hari, ini cuma satu orang saja yang lakuin pungli, kalau sore banyak,” ucap dia.

Ia berharap, pemerintah kota segera memberantas pelaku pungli yang meresahkan dan merugikan supir angkot.

“Kan terminal sudah dipindahkan, terus pedagang-pedagang sudah tidak ada lagi yang buat kemacetan, sudah baguslah ya. Hanya berharapnya, pemerintah dapat memberantas pungutan liar yang banyak di terminal sementara ini,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com