Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pedagang Buang Air Cucian Kandang Burung ke Saluran Kali Sentiong

Kompas.com - 03/08/2018, 13:26 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur, mengaku kerap membuang air kotor bekas cucian kandang burung ke saluran air Kali Sentiong yang terletak di samping pasar tersebut.

Sejumlah pedagang yang ditemui Kompas.com pada Jumat (3/8/2018) menyatakan, hal itu sudah biasa mereka lakukan selama bertahun-tahun.

"Kotoran bekas cuci kandang ya langsung dibuang ke selokan ini, nyambungnya langsung ke sungai di sebelah," kata Sukandar, salah seorang pedagang.

Baca juga: Menyusuri Kali Item, Air Mulai Keruh Setelah Pasar Pal Meriam

Ia mengatakan, setiap harinya selalu ada pedagang yang mencuci kandang burung dan membuang sisa kotoran serta pakan burung ke selokan.

Akibatnya, bau tak sedap tercium saat Kompas.com mengelilingi pasar tersebut.

Namun, Sukandar menampik hal tersebut.

Baca juga: Kalla: Kita Makan Pisang di Kali Item, Tidak Ada Campur dengan Bau...

"Kalau bau kayaknya enggak ada ya, mungkin karena kita sudah terbiasa juga," ujarnya. 

Pardi, pedagang burung lain, mengamini pernyataan Sukandar.

Ia mengatakan, air kotor bekas cucian kandang burung memang dibuang ke saluran yang mengarah ke kali.

Baca juga: Gubernur DKI Beberkan Alasan Pemasangan Kain Waring di Kali Item

Saluram air di kawasan Pal Meriem, Jakarta Timur, yang mengarah ke Kali Sentiong atau Kali Item tampak jernih, Jumat (3/8/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Saluram air di kawasan Pal Meriem, Jakarta Timur, yang mengarah ke Kali Sentiong atau Kali Item tampak jernih, Jumat (3/8/2018).
"Habis mau gimana lagi, Mas? Yang penting, kan, kita enggak buang kotorannya langsung," katanya.

Supri, pedagang lainnya, berpendapat serupa dengan Sukandar. Ia mengaku selalu membuang air kotor sisa cucian ke selokan.

"Ya paling (pernah) dikasih tahu jangan buang sampah atau kotoran burungnya ke selokan, tetapi kalau air bekas mandiin ya langsung dibuang ke selokan," kata Supri. 

Baca juga: Usai Tinjau Wisma Atlet, Jusuf Kalla dan Anies Makan Pisang di Pinggir Kali Item

Meski demikian, Supri dan Sukandar sama-sama membantah pernah membuang kotoran atau pakan burung yang masih berbentuk padat ke dalam selokan.

"Kalau sampah itu, kan, langsung diangkut ke bak sampah yang di luar. Enggak boleh kalau kita buang ke selokan di sini," ujarnya. 

Adapun kondisi saluran menuju Kali Sentiong yang berada di samping Pasar Burung Pramuka tampak keruh.

Baca juga: Penanganan Kali Sentiong Tak Cukup Hanya 2 Minggu

Petugas UPK Badan Air Yaya menyatakan, keruhnya air tidak disebabkan limbah Pasar Burung Pramuka, melainkan adanya proyek pengerukan di kali tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com