Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Keluarga tentang Soeharto, Sopir Taksi Online yang Ditemukan Tewas di Sumedang

Kompas.com - 03/08/2018, 16:38 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Soeharto, sopir taksi online yang ditemukan tewas di Sumedang, Jawa Barat, meninggalkan kenangan bagi keluarga.

Ayah mertua Soeharto, Indrawan, mengenang sosok sang menantu yang kerap datang ke rumah untuk menitipkan anak.

Hal tersebut dilakukan Soeharto karena ia beserta istri harus bekerja.

Baca juga: Berita Populer: PKB Tak Usung Jokowi Jika Tak Direstui Kiai dan Pesan Sopir Taksi Online Sebelum Tewas

"Rumah kontrakannya memang tidak jauh dari sini, tetapi sering main di sini. Ini yang membuat kami terkenang," kata Indrawan, Kamis (3/8/2018).

Bagi Indrawan, Soeharto merupakan sosok suami dan ayah yang bertanggung jawab serta penyayang.

Selain itu, lanjut dia, Soeharto dikenal sebagai pria yang berani mengambil resiko seperti keputusannya berhenti bekerja dari perusahaan besar untuk menjadi sopir taksi online.

Baca juga: Pesan WA Terakhir Sopir Taksi Online: Ini TKP-nya, Gw Kejebak Bro...

"Dengan tegas ia putuskan keluar (dari perusahaan) dengan memilih menjadi sopir taksi online. Betul juga, pendapatannya lebih besar di situ (menjadi sopir taksi online)," ujar Indrawan.

Indrawan berharap pelaku yang menewaskan menantunya dapat segera tertangkap. 

"Tegakkan hukum sesuai aturan agar tidak timbul korban lainnya," ujarnya. 

Baca juga: Kronologi Hilangnya Sopir Taksi Online yang Ditemukan Tewas di Sumedang

Sebelumnya, seorang sopir taksi online bernama Soeharto (31) ditemukan tewas di sebuah lahan Perhutani di Sumedang, Jawa Barat pada Selasa (31/7/2018).

Soeharto diduga dirampok dan dibunuh oleh penumpangnya.

Sebelum ditemukan tewas, Soeharto sempat menyampaikan lokasi keberadaannya melalui pesan WhatsApp kepada Kamil, temannya.

Baca juga: Sebelum Tewas di Sumedang, Sopir Taksi Online Terima Order Offline dari Jakarta

Lokasi yang diberikan Soeharto kepada Kamil berada di sekitar wilayah Subang, Jawa Barat.

Namun, pesan balasan dari Kamil tidak dibalas Soeharto. 

Pada pukul 20.30, Soeharto sempat mengangkat telepon Kamil. Namun, suara Soeharto terdengar seperti sedang panik.

Baca juga: Ini Pesan WhatsApp Sopir Taksi Online yang Ditemukan Tewas di Sumedang

Kamil bergegas meminta komunitas mobil untuk mencari keberadaan Soeharto.

Lalu komunitas mobil mendapatkan informasi dari warga tentang penemuan mayat di semak-semak di Sumedang. Setelah ditelusuri ternyata mayat tersebut ialah Soeharto.

Pada Rabu (1/8/2018) pagi, jenazah Soeharto sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mangun Jaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com