Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Masih Shock atas Tewasnya Sopir Taksi Online yang Ditemukan di Sumedang

Kompas.com - 03/08/2018, 17:10 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Istri dari sopir taksi online, Soeharto (31), yang ditemukan tewas di Sumedang, Jawa Barat, Irma Sundah (26), masih syok atas meninggal suaminya.

"Istrinya dia masih syok, masih belum bisa terima kenapa secepat itu ninggalinnya," kata Maryati Rajab, mertua Soeharto kepada Kompas.com, Kamis (03/08/2018).

Sama dengan Irma, Maryati, pun masih belum percaya akan tewasnya Soeharto.

Sebab, dia sangat dekat dengan Soeharto dan sudah menganggap Soeharto sebagai anaknya sendiri.

"Perasaan saya masih ada, sekarang tuh lagi nyuci mobil atau apa. Pulang malam biasanya jam 10 atau jam 9," ujar Maryati saar ditemui di kediamannya.

Maryati menyampaikan, ia masih mengenang betul ketika terakhir jalan-jalan dengan Soeharto dan keluarganya.

Terakhir, mereka jalan-jalan bersama ke Monas. "Terus ke Pasar Senen nyari tas, dia megang anaknya lama banget, sabar banget dia itu, habis itu kita ke Kota Tua," kenang Maryati.

Ia pun berharap, pelaku yang menewaskan menantu kesayangannya itu cepat ditangkap pihak kepolisian.

Baca juga: Kenangan Keluarga tentang Soeharto, Sopir Taksi Online yang Ditemukan Tewas di Sumedang

Seorang sopir taksi online bernama Soeharto (31) ditemukan tewas di sebuah lahan Perhutani di Sumedang, Jawa Barat pada Selasa (31/7/2018).

Diduga, Soeharto dirampok dan dibunuh oleh pelaku yang merupakan penumpangnya.

Sebelum ditemukan tewas di Semak-semak di daerah Sumedang, Soeharto sempat menyampaikan pesan WhatsApp kepada Kamil temannya tentang lokasi keberadaan Soeharto.

Lokasi yang diberikan Soeharto kepada Kamil berada disekitar wilayah Subang, Jawa Barat.

Namun, pesan balasan dari Kamil tidak dibalas oleh Soeharto. Kamil pun mencoba untuk menelepon Soeharto tetapi tidak diangkat.

Pada pukul 20.30 WIB, Soeharto sempat mengangkat telepon dari Kamil tetapi suara Soeharto terdengar seperti panik.

Baca juga: Berita Populer: PKB Tak Usung Jokowi Jika Tak Direstui Kiai dan Pesan Sopir Taksi Online Sebelum Tewas

Kamil bergegas meminta komunitas mobil untuk mencari keberadaan Soeharto di daerah Subang, Jawa Barat.

Lalu, komunitas mobil mendapatkan informasi dari warga tentang penemuan mayat di semak-semak di Sumedang. Setelah ditelusuri, ternyata mayat tersebut ialah Soeharto.

Pada Rabu (1/8/2018) pagi, jenazah Soeharto dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mangun Jaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com