Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Patekoan, Minum Teh Gratis Incaran Ojek "Online" hingga Turis di Tamansari

Kompas.com - 05/08/2018, 13:51 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi minum teh secara cuma-cuma dari Kapiten asal Cina bernama Gan Dji pada era Batavia, masih dilakukan hingga saat ini.

Bertempat di Pantjoran Tea House, Jalan Pancoran Nomor 4, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, siapapun bisa menuangkan teh yang disediakan di depan kedai.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sebuah meja panjang berdiri di depan kedai dengan delapan teko blirik dan beberapa gelas.

Di atas meja, terdapat sebuah papan akrilik bertuliskan "TRADISI PATEKOAN (8 TEKO). SILAHKAN MINUM. TEH UNTUK KEBERSAMAAN. TEH UNTUK MASYARAKAT". 

Operasional and Bussiness Development Manager Pantjoran Tea House, Zain Zuhri, mengatakan, siapa saja bisa meminum teh yang disajikan mulai pukul 08.00-19.00 WIB.

Baca juga: 6 Wisata Kebun Teh, dari Pangalengan sampai Lumajang

"Kita meneruskan tradisinya. Sejarah Patekoan itu, Pa artinya delapan, Tekoan itu artinya teko. Berarti delapan teko, filosofi awalnya," kata Zain.

Pada era Batavia, tradisi yang dimulai oleh Kapiten Gan Dji dengan istrinya tersebut bertujuan untuk memberikan teh gratis kepada masyatakat menengah ke bawah yang kerap lewat.

Sasarannya yakni pedagang gerobak, pedagang panggul, kuli-kuli dan lainnya. Namun, saat ini, peminum teh gratis tersebut mulai berubah mengikuti perkembangan zaman.

"Rata-rata banyakan turis-turis, ekspat-ekspat, para ojol (ojek online), ya orang sekitar Glodok juga pasti sudah tahu lah. Kalau dari orang luar Glodok, biasanya sebelum minum nanya dulu bener enggak gratis," kata dia.

Tradisi Patekoan minum teh gratis di Tea House Pantjoran, Glodok, Jakarta Barat.RIMA WAHYUNINGRUM Tradisi Patekoan minum teh gratis di Tea House Pantjoran, Glodok, Jakarta Barat.

Racikan rahasia

Dikenal sebagai tempat bersejarah, Zain mengatakan, Pantjoran Tea House tak menghitung berapa kali melakukan pengisian ulang selama hampir satu hari menyediakan teh gratis.

Ia pun enggan membocorkan jenis teh yang disediakan.

"Kita enggak boleh kasih tahu. Dari awal sama. Yang mana dari menu-menu kita kan enggak mungkin kita kasih tahu," kata dia.

Zain menilai, tradisi Patekoan tidak memiliki tujuan untuk menarik peminat ke Patjoran Tea House.

Sebab, pasar kedai itu sendiri memiliki segmentasi berbeda dengan kelas teh premium seharga Rp 40.000-Rp 70.000.

Baca juga: Wisatawan Dipalak di Perkebunan Teh Lereng Gunung Sindoro

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com